Suara.com - Sejumlah anggota polisi dan TNI melakukan penjagaan ketat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (18/11/2018). Mobil pengurai massa pun disiagakan di kawasan Monas mengantisipasi adanya aksi syiar dan silahturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia.
Pantauan Suara.com, sejak pukul 5.00 WIB Monas ditutup untuk kunjungan umum. Aparat kepolisian pun tampak berjaga di depak gerbang Monas.
Beberapa mobil polisi tampak berjajar di depan Monas. Tak hanya itu, mobil pengurai massa, Raisa V8, hingga mobil pemadam kebakaran telah diparkir di depan pintu gerbang Monas. Tampak sejumlah petugas Polwan hingga Brimob Polda Metro Jaya melakukan penjagaan di sekitar pintu gerbang Monas.
Para pengunjung pun tak diizinkan masuk masuk ke area Monas. Di tiap pintu gerbang juga dipasang spanduk pengumuman bertuliskan "Pada hari ini, 18 November 2018 Kawasan Monas dan Wisata Tugu Monas tutup. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Tertanda Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional".
Baca Juga: Beto: Gol Balasan Thailand Buat Mental Kami Hancur
Meski demikian, hingga pukul 9.45 WIB pengunjung yang hendak berjalan-jalan di area Monas masih tampak menunggu di depan pintu gerbang. Beberapa diantaranya pun masih melakukan aktivitas olahraga di depan pintu gerbang Monas.
Untuk diketahui, penutupan Monas dilakukan untuk mengantisipasi massa aksi syiar dan silahturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia. Awalnya digelar di Masjid Az Zikra Bogor. Namun, pihak pengelola acara menolak kegiatan itu hingga akhirnya acara dialihkan ke Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, kegiatan itu kembali dibatalkan oleh pihak pengelola dan kepolisian. Ketua Panitia Pelaksana Syiar dan Silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H Hadi Salam mengatakan akan mengalihkan massa aksi ke Monas.