"PKS mengeluh, PAN pernah mengeluh dan Demokrat juga pernah mengeluh. Semuanya menunjukkan Gerindra ingin mengambil keuntungan sendiri,” tudingnya.
Sebelumnya, SBY merespons pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyinggung janji SBY soal kampanye bersama memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Kamis (15/11), SBY mengatakan dirinya sebenarnya tak ingin menanggapi pernyataan Muzani. SBY mengaku terpaksa merespons pernyataan Muzani karena nada yang disampaikan tak baik.
"Sebenarnya saya tak harus menanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa saya respons," tulis SBY.
Baca Juga: Pakar Seks Bagikan Tips untuk Kepuasaan di Atas Ranjang
Tak hanya itu, SBY kembali menuliskan cuitan. Ia menyarankan, daripada menuding atau menyalahkan pihak lain lebih baik mengoreksi diri sendiri.
"Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono, justru merugikan," kata SBY
SBY juga merasa belum melihat program-program yang ditawarkan Prabowo – Sandiaga Uno.
"Saat ini rakyat ingin dengar dari capres apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan," tulis SBY.
Menurut SBY, jika pemaparan visi dan misi tidak muncul akan berdampak kebingungan, baik pada masyarakat maupun parpol pendukung.
Baca Juga: Hendra / Ahsan Lanjutkan Tren Positif Atas Wakil Denmark
Tak hanya itu, Presiden ke-6 RI itu menuturkan, dalam Pemilu serentak 2019, semua partai politik yang tak memiliki capres-cawapres pasti akan mengutamakan kemenangan para caleg.