Baghdad Irak, Seram di Jalanan, Ramah di Pusat Perbelanjaan

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 16 November 2018 | 15:41 WIB
Baghdad Irak, Seram di Jalanan, Ramah di Pusat Perbelanjaan
Pos pemeriksaan di Irak (defense.gov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat Qatar belum 30 menit lepas dari Doha - menuju Baghdad, Ibukota Irak, saat pramugari tiba-tiba mendekat. "Ngapain ke Irak. Bahaya, serem," kata dia sambil tersenyum. Saya lirik nama di dadanya, Dyah. Pantas fasih berbahasa Indonesia. Saya balik bertanya. “Mbak kenapa mau setiap hari ke Baghdad. Katamu serem?”.

“Saya kan gak turun, langsung balik Doha,” kata Dyah.  Penerbangan Doha - Baghdad ditempuh kurang lebih 2 jam.

Penasaran seperti apa Kota Baghdad, setelah usai hiruk pikuk terlibat perang saudara termasuk perang dengan ISIS.

Keluar bandara internasional Irak, paling mencolok kehadiran tentara bersenjata lengkap ada di setiap ujung jalan, memeriksa satu persatu kendaraan. Pos pemeriksaan atau check points berlapis, semua mobil meninggalkan kawasan bandara diperiksa ketat, penumpang diminta turun dan digeledah satu persatu. Beruntung tidak banyak kendaraan lalulalang, jadi tidak antre panjang.

Semakin mendekati kota Bangdad, pos pemeriksaan oleh tentara semakin banyak dan jaraknya kian pendek. Tidak sampai beberapa kilometer, sudah ada pos pemeriksaan lagi. Beruntung, mendapat tumpangan mobil diplomatik milik kedutaan RI di Irak, jadi lancar saat melewati banyaknya pemeriksaan.

Kota Baghdad
Kota Baghdad (suwarjono/suara.com)

"Masih ada bom meledak," tanyaku. "Di pinggiran kota masih ada, tapi tidak sebanyak dulu," kata Sulaiman sopir warga Baghdad yang membawa kami masuk kota Baghdad. Sayang tidak diperbolehkan ambil gambar di setiap pos pemeriksaan. "Bisa panjang masalahnya kalau ketahuan ambil gambar," kata sang sopir.

Jarak bandara dengan Kota Banghdad  tidak terlalu jauh, namun membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Paling lama tersita menjalani pemeriksaan kendaraan saat melewati pos-pos jaga. Selain itu, mobil yang kami tumpangi  antipeluru, jadi agak berat jalannya. "Tidak bisa kencang,” kata dia.

Kota Baghdad sebagai Kota 1001 malam ini terkesan menjadi Kota 1001 Cek Poin, karena ketatnya pemeriksaan di mana-mana.

Memasuki Baghdad, sejumlah gedung mulai dibangun. Tidak ada bekas peperangan yang mencolok. Bahkan rumah dan bangunan terlihat normal. Satu-satunya yang sangat terasa di Baghdad adalah banyaknya bangunan dan kawasan yang tertutup tembok beton tebal.

“Itu namanya T-Wall atau Bremer Wall, sesuai nama perancang L Paul Bremer.  Tembok setinggi 3,7 meter ini  berbentuk T terbalik yang diproduksi usai perang Irak. Tembok itu anti peluru, kalau dibom hanya kena di luar, tetapi tidak jebol,” kata Sulaiman. Hampir semua warga dan perkantoran memasang tembok tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI