Suara.com - Penyewa petak indekos yang dikelola Diperum Nainggolan alias Gaban Nainggolan di Jalan Bojong Nangka II RT2/RW7, Pondok Melati, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, mengakui memunyai sejumlah persoalan.
Penghuni kontrakan mengakui, kekinian mereka menghadapi kesulitan mendapat pasokan air bersih.
Salah satu penghuni kontrakan bernama Salman (44) mengatakan, banyak penyewa kesulitan mendapat air bersih sejak tiga hari ke belakang, persis setelah Gaban dan keluarga dibunuh oleh Haris Simamora.
"Kalau kontrakan saya pasokan airnya masih lancar, tidak mati. Tapi kontrakan di deretan kiri airnya mati,” kata Salman, Jumat (16/11/2018).
Baca Juga: Liburan di Hotel Ini Bisa Update Instagram Tanpa Pegang Gadget!
Aparat kepolisian sempat mengambil keran penyalur air ke beberapa pintu kontrakan. Keran tersebut diambil sebagai barang bukti.
"Selasa (11/13), setelah heboh kasus pembunuhan Pak Gaban, air dimatikan oleh polisi. Jadi air sudah tak lagi tersalurkan,” tuturnya.
Sejumlah penghuni akhirnya terpaksa mengambil air ke salah satu ruang kontrakan kosong tak tersewa. Kebetulan di ruangan tersebut air masih mengalir.
Sebelumnya, keluarga Diperum Nainggolan menjadi korban pembantaian di rumahnya Selasa dini hari.
Empat orang tewas dalam kondisi mengenaskan. Selain Gaban, sang istri bernama Maya boru Ambarita dan dua anak mereka yakni Sarah (9) serta Arya Nainggolan (7) ikut tewas.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Tempe Kini Sudah Agak Tebal, 5 Kartu ATM Digabung