Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut masa depan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno suram. Pernyataan itu mengomentari sikap Partai Demokrat yang terlihat setengah hati mendukung Prabowo - Sandiaga.
Partai Demokrat membebaskan kadernya untuk memilih mendukung kedua calon presiden dan wakil presiden. Menurut Hasto, sikap Demokrat wajar.
"Tadi ada bahasa dari kawan-kawan, istilahnya di sana madesu atau masa depan suram. Karena di survei juga terlihat, ketika Gerindra naik, Demokrat melorot. Maka sikap Demokrat wajar seperti itu, mungkin merasa masa depan suram di kubu Pak Prabowo dan Pak Sandiaga," ujar Hasto di sela konsolidasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) kabupaten/kota se-Jatim, Jumat (16/11/2018).
Sebelumya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung janji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye bersama untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Meski begitu, Muzani mengklaim hubungan Partai Gerindra dan Partai Demokrat masih baik.
Baca Juga: PPP Kubu Humprey Djemat Dukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019
Selain SBY, Muzani mengatakan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga pernah menyampaikan akan melakukan kampanye bersama untuk memenangkan Capres dan Cawapres nomor urut 02. Namun hal itu kata Muzani belum diwujudkan SBY.
Salah satu ucapan janji AHY yang diingat Muzani yakni, akan berpartisipasi dalam perjalanan kampanye Prabowo - Sandiaga ke beberapa daerah. Namun, kata Muzani, AHY sering tidak bisa hadir lantaran berbenturan dengan jadwal pribadinya.
Berangkat dari hal tersebut, Muzani berusaha memahami kemungkinan adanya kondisi internal Partai Demokrat yang tidak bisa disampaikan kepada publik.
Muzani pun berharap kalau Partai Demokrat masih bisa diharapkan dan dapat berkontribusi penuh untuk mendukung Prabowo - Sandiaga. (BeritaJatim.com)
Baca Juga: Sindir Prabowo - Sandiaga, Megawati: Tak Pernah Dengar Program