Suara.com - Bergaya ala TNI AL menjadi modus Yono Fariyanto untuk melancarkan aksi penipuan. Bermodalkan seragam tentara itu, Yono sudah mengelabui beberapa korban, mulai dari orang dewasa sampai anak muda di daerah Banyuwangi, Jawa Timur.
“Modusnya memberhentikan kendaraan di tengah jalan. Lalu minta diantar ke suatu tempat. Pernah juga mendatangi beberapa lokasi untuk meminjam uang. Sejauh ini keterangannya ada 11 korban,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdianzah di Mapolsek Kota Banyuwangi, Kamis (15/11/2018).
Yono pun kerap menggunakan nama-nama palsu agar susah dilacak petugas. Tindakan penggantian nama itu dilakukan karena Yono pernah di penjara karena terjerat kasus tindak pidana.
"Dalam setiap aksinya dia sering berganti-ganti nama. Kartu tanda anggota (KTA) marinirnya palsu. Nomer register pegawai (NRP) tidak masuk database anggota TNI AL. Dia juga sering keluar masuk dengan modus sebagai marinir di daerah lain, seperti di Lamongan,” ungkapnya.
Baca Juga: Ajak Islah PPP Kubu Jokowi, PPP Kubu Prabowo: Dibalas Air Tuba
Sementara itu, Dandenpom Lanal Banyuwangi Kapten Laut (PM) Tony Soelarso mengaku nama korps TNI AL tercoreng akibat tindakan nekat Yono menjadi tentara gadungan.
“KTA tersangka memang palsu. Setelah kita selidiki baik sipil maupun militer tidak ada KTA dengan identitas seperti itu. Dia murni orang sipil. Soal atribut memang bisa dibeli dimana saja,” jelasnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan, di antaranya yakni seragam marinir lengkap, KTA, KTP palsu. Sebuah celurit, dan sebuah mobil hasil rampasan juga disita polisi. Aksi terakhir Yono membawa kabur mobil Xenia mengantarkan dirinya kembali ke jeruji besi. Polisi meringkus Yono saat mengunakan seragam lengkap TNI AL di sebuah stasiun pengisian bahan bakar di kawasan Ketapang, Banyuwangi.