Ritual Mesum Batu Aji, Seharian E Disetubuhi Pakai Mantra

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 16 November 2018 | 13:15 WIB
Ritual Mesum Batu Aji, Seharian E Disetubuhi Pakai Mantra
Ritual mesum MAZ yang direkam saudaranya. (Foto: ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, digegerkan oleh ritual klenik berbau mesum yang dilakoni seorang dukun berinisial MAZ.

Lelaki berusia 45 tahun itu sekilas tampak sebagai alim pemuka agama. Namun, siapa sangka ia tega menyodorkan tubuh istrinya berinisial N (30), anak perempuannya R, maupun adik iparnya E (25) sebagai “tumbal” persetubuhan bagi pasien.

Praktik itu sudah dilakukan MAZ sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, dikabarkan anaknya sudah menjadi korban ketika masih kelas 6 SD.

Perbuatan ini dilakukan MAZ tanpa terendus pihak kepolisian, bahkan tetangga-tetangganya. Korban tidak bisa berbuat banyak, pasalnya diancam dibunuh.

Baca Juga: Nikita Mirzani Kasih Teka-teki, Soal Isu Syahrini - Reino Barack?

Salah satu korban, E, tampak hanya bisa tertunduk. Sesekali ia mengulik-ulikan jarinya. Matanya tidak berhenti melihat ke bawah. Wajahnya ditutupi balutan masker penutup mulut.

Ia ditemani beberapa keluarganya, mencoba curhat mengenai kejadian yang sudah menimpanya. Apalagi,  menurut mereka, laporan sudah dimasukkan ke pihak kepolisian.

E, wanita berumur 25 tahun itu mengakui menjadi korban perdukunan cabul iparnya MAZ (45). Ia diduga menjadi tumbal untuk kliennya MAZ.

Mengenakan jilbab cokelat bermotif bunga, E hanya diam seribu bahasa. Semacam ketakukan merongrong dirinya saat Batamnews—jaringan Suara.com, Jumat (16/11/22018), berbincang dengan pihak keluarga.

Perempuan asal Sulawesi ini sampai di Batam berawal ketika iparnya menawarkan akan mencarikan pekerjaan untuknya beberapa waktu lalu. Tawaran itu sempat ditolaknya karena masih bekerja di Jayapura.

Baca Juga: Puluhan Peserta Kirab Pemuda 2018 Kunjungan ke Gedung DPR

Namun, MAZ berhasil membujuknya untuk datang ke Batam. Setelah tinggal di Batam, E merasa aneh. Sudah lama ia tinggal, tapi MAZ tidak pernah berupaya mencarikan pekerjaan untuknya.

Ia hanya berdiam diri di rumah bersama kakak kandungnya N yang juga istri MAZ.

Selang beberapa minggu, sekitar pertengahan September 2018, ia dikenalkan pada seseorang berinisial AB (27). AB adalah teman dekat sekaligus pasien MAZ dalam praktik perdukunan.

Baru beberapa hari berkenalan, E disebutkan MAZ harus mau dinikahi dengan AB. Ia kaget dan mencoba untuk menolak.

Suatu hari masih di bulan September AB datang lagi kerumah MAZ. AB memang seorang pekerja di Jakarta, ia ke Batam satu minggu dalam sebulan.

Ketika pagi hari AB datang tersebut, N dan keponakannya R sudah mempersiapkan sebuah perlengkapan resepsi pernikahan di kamarnya sendiri.

E mengaku kaget tiba-tiba di ajak ke dalam kamar. Di kamar itu berlangsung akad pernikahan yang disebut mereka pernikahan siri. Akad tersebut hanya dihadiri keluarga MAZ dan AB, tidak ada warga setempat bahkan penghulu.

"Saya menolak, saya nangis, tetapi tidak bisa, tak taulah," tutur E menahan derai air mata. Ia mengaku tidak bisa menolak dan menuruti semua yang diperintahkan MAZ.

Semua akad tersebut sudah disiapkan keluarganya. Bahkan kakaknya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa.

E dipasangkan mukenah, akad dilangsungkan. Tapi setelah itu, AB kemudian memintanya untuk berhubungan suami-istri.

Sebelum dipaksa bersetubuh, MAZ menyiapkan sesajen diwarnai dengan balutan mantera-mantera yang menyerocos dari mulut MAZ.

Sebelum AB menyetubuhi E, ia diberi sebuah minum, tampak seperti air putih biasa.  E mengaku mengalami keanehan dalam dirinya. Ia tak bisa menolak apa pun yang diminta oleh AB, termasuk untuk berhubungan badan.

"Setelah minum itu, kita mau cerita kayak mana ya, tetapi tertahan begitu," ujar E.

Setalah AB menyetubuhinya, E disuruh minum lagi, kemudian disetubuhi lagi dan kemudian minum lagi. Hingga malam, ia dimandikan MAZ, di sana E melihat ada semacam mantera atau rajah.

Kejadian itu berlangsung selama satu minggu. Akhirnya ritual itu dihentikan MAZ dan AB. Setelahnya, AB kembali ke Jakarta melanjutkan pekerjaannya.

E, salah satu korban praktik perdukunan MAZ. [Batamnews]
E, salah satu korban praktik perdukunan MAZ. [Batamnews]

Karena tak tahan, E nekat melarikan diri ke Kalimantan tempat abangnya. Namun, trauma berat masih ia alami. E tidak terima dan menceritakan semua kejadian kepada abangnya.

Ia bersama abang dan sepupunya datang ke Batam kembali melaporkan perbuatan MAZ ke Mapolresta Barelang.

Sampai saat ini, belum tampak tindak lanjut laporan mereka oleh aparat kepolisian. Mereka berkeluh kesah dan gundah dengan lambatnya polisi.

Berita ini kali pertama diterbitkan Batamnews.co.id dengan judul “Kesaksian E Menjadi Tumbal Perdukunan, Ia Disetubuhi dengan Mantera”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI