Suara.com - Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) menangkap 7 orang yang diduga teroris sejak akhir Oktober sampai pertengahan November 2018.
Kepala Densus Anti Terorisme Polisi Malaysia atau PDRM, Irjen Pol Tan Sri Dato' Sri Mohamad Fuzi Bin Harun menjelaskan penangkapan pertama dilakukan 30 Oktober lalu. Polisi menangkap seorang laki-laki warga negara Malaysia berusia 38 tahun, yang bekerja sebagai agen penjual emas batangan.
"Kami telah melakukan operasi di Putrajaya dan Sabah serta berhasil menangkap tujuh warga Filipina dan seorang warga Malaysia," ujar Kepala PDRM, Irjen Pol Tan Sri Dato' Sri Mohamad Fuzi Bin Harun di Kuala Lumpur, Jumat (16/11/2018).
Pelaku terlibat dalam menyalurkan dana kepada seorang warga Malaysia yang ikut kelompok teroris di Suriah, Akel Zainal, pada 2017 untuk membiayai terorisme. Penangkapan kedua terjadi pada 1 November di Tenom, Sabah, yang melibatkan tiga pelaku warga Filipina antara 27 hingga 51 tahun yang bekerja sebagai buruh.
Baca Juga: Abu Janda Dilaporkan karena Video Bendera Tauhid Bendera Teroris
"Semua pelaku adalah anggota Abu Sayyaf Group (ASG) yang terlibat dalam 'Kidnapping For Ransom (KFR)' di selatan Filipina dan Sabah. Salah seorang pelaku berusia 34 tahun, mempunyai keahlian menggunakan senjata api," katanya.
Penangkapan ketiga, ujar dia, dilakukan pada 8 November di Ranau, Sabah, melibatkan dua warga Filipina berusia 35 tahun dan 46 tahun, yang masing-masing bekerja sebagai buruh dan juru teknik.
"Kedua pelaku merupakan anggota ASG dan terlibat dalam KFR di selatan Fiilipina dan Sabah. Pelaku berusia 35 tahun mempunyai peran merekrut anak-anak untuk bergabung ASG dan menjadi perisai manusia saat bertempur melawan tentara Filipina Basilan, selatan Filipina," katanya.
Dia juga terlibat dalam memenggal kepala orang-orang yang tidak memenuhi tebusan yang dituntut ASG.
"Saat ditangkap, kedua pelaku sedang merancang melarikan diri ke selatan Filipina untuk menghindari penangkapan," katanya.
Baca Juga: Facebook Sebut Lawan Propaganda Teroris Online Lewat Ini
Fuzi mengatakan penangkapan keempat pada 10 November di Kinarut, Sabah, melibatkan seorang pelaku warga Filipina berusia 30 tahun dan bekerja sebagai tukang besi.