Suara.com - Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan akan hukuman 17 orang Saudi, atas peran mereka dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Kamis (15/11/2018) waktu setempat.
Langkah itu adalah tindakan nyata pertama pemerintahan Presiden Donald Trump atas kematian wartawan tersebut pada bulan lalu. Mereka yang akan dihukum itu termasuk Saud al-Qahtani, mantan pembantu utama Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Konsul Jenderal Saudi Mohammed Alotaibi.
Hukuman itu akan dilaksanakan di bawah Undang-Undang Pertanggung-jawaban Hak Asasi Manusia Magnitsky Dunia, yang membidik pelaku pelanggaran berat hak asasi manusia dan korupsi.
Pengumuman itu tidak biasa bagi Washington, yang jarang menjatuhkan hukuman kepada Riyadh.
Baca Juga: Alihkan Isu Mutilasi Khashoggi, Saudi Minta Israel Serang Gaza
"Semua orang itu, yang membidik dan membunuh secara keji wartawan, yang tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, harus menghadapi akibat dari tindakan mereka," kata pernyataan Menteri Keuangan Steve Mnuchin.
Ia menambahkan bahwa Washington terus berusaha memastikan yang terjadi dan akan meminta pertanggungjawaban semua temuan yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.
"Pemerintah Arab Saudi harus mengambil langkah tepat untuk mengakhiri pembidikan pembangkang politik atau wartawan," kata Mnuchin.
Di antara yang lain yang menghadapi hukuman itu adalah Maher Mutreb, pembantu Qahtani, yang muncul dalam foto dengan Pangeran Muhammad dalam kunjungan resmi ke Amerika Serikat dan Eropa pada tahun ini.
Kantor jaksa Arab Saudi pada Kamis menyatakan mengupayakan hukuman mati bagi lima dari 11 tersangka, yang dituduh membunuh Khashoggi, sementara kerajaan itu mencoba membendung kemelut terbesar politik dalam satu angkatan.
Baca Juga: Ngeri, Ini Kalimat Terakhir Khashoggi saat Dimutilasi Arab Saudi
Khashoggi, orang dalam kerajaan itu, yang menjadi penentang kebijakan Saudi, dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober sesudah berkelahi, dengan suntikan mematikan, kata wakil jaksa dan Juru bicara Shalaan al-Shalaan kepada wartawan.
Shalaan menyatakan, Pangeran Salman tidak tahu apa-apa tentang gerakan itu, yang memutilasi jasad Khashoggi, mengeluarkannya dari gedung itu dan menyerahkannya ke kaki tangan "setempat" yang tidak dikenal. [Antara]