Sendu Nurhayati Meratap di Sisi Peti Mati Gaban Nainggolan

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 15 November 2018 | 19:47 WIB
Sendu Nurhayati Meratap di Sisi Peti Mati Gaban Nainggolan
Jenazah Diperum Nainggolan alias Gaban Nainggolan (38), Maya Sofya boru Ambarita (37), dan kedua anak mereka Sarah (9) serta Arya Nainggolan (7), yang tewas dibantai di Bekasi, Jawa Barat, akhirnya dimakamkan di kampung halamannya, Samosir, Sumatera Utara, Kamis (15/11/2018). [MedanHeadlines]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nurhayati termangu di tangga rumah adat Batak kampungnya, saat semburat matahari berpendar tanda hari mulai senja, Rabu (14/11). Ia terdiam, menunggu kedatangan jenazah putra tercinta, menantu, serta kedua cucunya yang tewas di bantai.

Ia adalah ibunda dari Diperum Nainggolan alias Gaban Nainggolan. Diperum tewas dibunuh bersama sang istri, Maya Ambarita, serta kedua anak mereka Sarah dan Arya Nainggolan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) dini hari.

Jenazah Diperum, istri dan kedua anaknya memang diterbangkan dari Bekasi untuk dimakamkan di kampung jalanan, Hariara Tolu Desa Parsaoran Satu, Pengururan, Samosir, Sumatera Utara.

”Dia sudah lima tahun terakhir tidak pulang kampung ke Samosir. Kini mereka pasti pulang (meski sudah berada di dalam peti mati),” tutur Nurhayati.

Baca Juga: Simeone Siap Teken Kontrak Baru, Oblak Bersiap-siap Angkat Kaki

Ia mengenang Diperum sebagai anak yang mudah bergaul serta baik kepada semua orang. Walaupun lama tak pulang kampung, ia tahu, Diperum tetap menjalin hubungan dengan kerabat di Samosir melalui sambungan telepon.

Sebagai orang perantauan, kata Nurhayati, putranya tak pernah mengeluhkan apa pun meski dirundung masalah.

Menurutnya, itu tak lepas dari peran menantunya, Maya serta kedua cucunya yang saling bahu membahu sebagai keluarga kecil di perantauan.

”Anakku adalah contoh lelaki serta suami baik. Keluarganya contoh baik bagi orang-orang yang berumah tangga,” terangnya.

Setelah sempat melakoni banyak pekerjaan, Nurhayati mengetahui Diperum diserahkan sang kakak—Douglas Nainggolan—untuk mengurusi 29 petak indekos di Bekasi.

Baca Juga: Kapten Timnas Indonesia Ungkap Soal Taktik Lawan Thailand

Selang sehari, Kamis (15/11) pagi, jenazah Diperum dan keluarganya baru sampai di hadapan Nurhayati.

Nurhayati lantas menangis, meratap di sisi peti mati Diperum, Maya, dan kedua cucunya. Tangis Nurhayati larut bersama air mata kerabat dan orang-orang kampung.

Kidung puja-puji kepada Tuhan terselip di antara isak tangis mereka.

"Kami berharap pembunuh dihukum mati,” tuturnya.

Abang kandung korban, Saborang Nainggolan, mengatakan setelah prosesi penghormatan terakhir bagi para korban, termasuk prosesi keagamaan, keempat jenazah akan langsung dimakamkan.

“Selanjutnya akan dikebumikan di pemakaman keluarga,” ujarnya seperti diberitakan Medan Headlines—jaringan Suara.com.

Diperum, istri dan 2 anaknya ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Bekasi Selasa (13/11/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.

Diperum dan Maya diduga tewas digorok. Sedangkan dua buah hatinya diduga dibekap dan dicekik oleh pembunuh sadis ini.

Kamis siang, aparat menangkap terduga pelaku bernama Haris Simamora, yang tak lain dan tak bukan masih terhitung adik dari Maya Ambarita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI