Banyak Ramalan, Sandiaga Pilih Bicara Bisnis daripada Politik

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 15 November 2018 | 17:09 WIB
Banyak Ramalan, Sandiaga Pilih Bicara Bisnis daripada Politik
Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno menghadiri Seminar Juara 1000 Agen Halal Network Internasional (HNI) di Mal Grand Galaxy Park, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat, Kamis (15/11/2018). (Suara.com/Mochamad Yacub Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak mau membahas politik di Pemilu 2019 saat menghadiri “Seminar Juara 1000 Agen Halal Network Internasional (HNI)” di Mal Grand Galaxy Park, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/11/2018). Sandiaga lebih memilih membahas soal bisnis dan ekonomi Indonesia.

"Banyak ramalan dan proyeksi, saya tidak perlu bicara politik disini karena semua sudah pasti satu suara, satu tujuan, saya memilih untuk berbicara bisnis dan ekonomi," kata Sandi yang dilanjutkan dengan yel-yel Prabowo – Sandiaga.

Sandiaga menuturkan, peluang demografi Indonesia sangat luas pada tahun 2020-2035 mendatang. Dalam pandangannya, 2020 - 2045 nanti Indonesia akan menempati nomor 4 tingkat dunia dimana ekonomi bertumbuh cepat serta banyak lapangan kerja tersedia.

"Indonesia memiliki kesempatan menjadi ekonomi terbesar dunia. Untuk hari ini ada lampu kuning menuju lampu merah, pengangguran sangat tinggi. Saat ini potensi ekonomi kita perlu dimanfaatkan," ujarnya.

Baca Juga: Habisi Gaban dan Gorok Maya, Haris Simamora Berobat ke Klinik

Meski demikian, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyayangkan jika saat ini pasar kota banyak digarap oleh pemain atau pengusaha multinasional. Tenaga kerja asing, produk asing dan bahkan semangat anak bangsa, kata dia, bangga mempunyai produk asing.

"Mulai hari ini mainset warga masyarakat anak bangsa harus kita rubah untuk mencintai produk kita sendiri. Indonesia harus menjadi jangkar dunia. Misalnya, dari halal market, negara lain sudah mulai memproduksi makanan halal, nah disini kita harus menjadi leader jangan menjadi follower," paparnya.

Sandi berkeyakinan jika Indonesia pada 2019 hingga tahun mendatang dapat membuka ratusan ribu ekonomi dan industri halal. ia juga akan membantu dalam perizinan di Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).

"Izin-izin itu kan susah yah di BPOM, nanti saya akan bantu. saya juga mendorong HNI menjadi lokomotif untuk memproduksi makanan halal dari Indonesia untuk dunia, kita kenalakan ke negara-negara lain, semua produjksi kita harus ada di negara lain," tandasnya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Baca Juga: Copot Kain Waring, Pemprov DKI Bangun Turap di Kali Item

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI