Bahkan, perempuan anggota parlemen Irlandia, Ruth Coppinger, membawa skandal ini dalam perdebatan dewan rakyat.
Ruth membawa celana dalam thong berwarna biru ke rapat parlemen dan menjelaskan betapa bobroknya sistem peradilan di negara tersebut terhadap penyintas pemerkosaan.
"Mungkin tampak memalukan untuk menunjukkan sepasang sandal di ruang dewan terhormat.... Bagaimana menurut Anda perasaan seorang korban perkosaan atau seorang wanita merasa setelan celana dalamnya yang tidak pantas ditampilkan di pengadilan?" katanya.
Noeline Blackwell, kepala Dublin Rape Crisis Center, mengatakan kubu terdakwa sengaja memamerkan celana dalam korban pemerkosaan untuk menarik perhatian para juri.
Baca Juga: Laga Kontra PSM Bak Final bagi Marko Simic
“Terdakwa menggunakan mitos feodal bahwa seorang perempuan yang memakai busana sesuai seleranya adalah kesalahan dan menandakan mereka menyetujui untuk disetubuhi. Ini sangat sangat salah,” tegasnya.
Sementara Kementerian Keadilan dan Kesetaraan Irlandia menegaskan, bakal berupaya mengubah keputusan hukum skandal tersebut.
Namun, kementerian masih menunggu tim investigasi resmi membuat berhasil hasil pemeriksaan para juri, majelis hakim, dan jalannnya persidangan kasus pemerkosaan itu.