Heboh Seekor Harimau Nyasar Masuk Pasar di Riau

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 15 November 2018 | 12:34 WIB
Heboh Seekor Harimau Nyasar Masuk Pasar di Riau
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dewasa secara mengejutkan dilaporkan masuk ke kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dan terjebak di sela-sela bangunan rumah toko (Ruko).

Dari informasi, kejadian langka itu terjadi pada Rabu (14/11/2018) pagi kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Hal ini juga dibenarkan oleh pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Menurut Kepala BBKSDA Riau, Haryono, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, meski si kucing belang tersebut masuk ke dalam pasar saat pusat perekonomian utama masyarakat Pulau Burung itu dalam keadaan cukup ramai pagi tadi.

Tiba-tiba, Tim Quick Response BBKSDA Riau yang berada di wilayah itu mendapat informasi dari masyarakat akan keberadaan harimau di pasar.

Baca Juga: Asyik Cari Kijing, Radit Tewas Tenggelam di Sungai

"Saat ditelfon, masyarakat menyatakan bahwa harimau itu telah terjebak di sela gedung," ujar Haryono seperti dilansir Antara.

Menerima informasi harimau masuk pasar, BBKSDA Riau langsung mengirimkan dua tim. Masing-masing satu tim dari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dan satu tim lainnya dari Pekanbaru untuk menuju lokasi dan melakukan evakuasi.

Tim dari Pekanbaru merupakan tim yang lebih lengkap karena terdiri dari tim medis dan tim bius. Namun, jarak dari Pekanbaru menuju lokasi kejadian cukup jauh dan membutuhkan waktu sekitar 10 jam perjalanan darat, maka ia mengatakan tim gabungan TNI, Polri dan masyarakat telah melakukan sejumlah upaya untuk menghindari harimau melarikan diri.

"Di sana sudah dipasang jaring dan kayu untuk mencegah harimau melarikan diri," kata Haryono.

Diduga Pernah Terkam Ternak

Baca Juga: Kampanye Pakai Mobil Tangki, Nafa Urbach 1 Jam Diperiksa Bawaslu

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Leony tampak beristirahat di enklosur seluas 50x50 meter di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (29/7/2017). [Antara/Rosa Panggabean]
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Leony tampak beristirahat di enklosur seluas 50x50 meter di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (29/7/2017). [Antara/Rosa Panggabean]

Haryono menduga seekor harimau dewasa yang secara mengejutkan masuk ke dalam kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir sebelumnya pernah memangsa ternak milik warga.

"Kami duga seperti itu. Karena dia (harimau dewasa) itu yang sering muncul," ungkap Haryono.

Sebuah kejadian langka terjadi saat seekor harimau dewasa tiba-tiba masuk ke kawasan pasar di Indragiri Hilir. Hingga Rabu sore, si raja rimba bernama latin Panhtera tigris sumatrae tersebut masih terjebak di kawasan pasar, tepatnya disela-sela dua bangunan rumah toko (Ruko). Namun, satwa itu tampak tenang dan Suharyono memastikan hewan karnivora itu dalam keadaan aman dan selamat.

Lebih jauh, Haryono menduga bahwa harimau dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut berasal dari kawasan semak belukar yang berlokasi tidak jauh dari pasar tersebut. Ia menjelaskan tidak jauh dari kawasan pasar terdapat kawasan semak belukar seluas empat hektare yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian harimau.

Akan tetapi, kawasan semak belukar seluas empat hektare itu bukan merupakan tempat yang cukup luas bagi seekor harimau yang memiliki daya jelajah sangat luas.

Selain itu, Haryono juga menduga jika harimau itu tersesat ke pasar akibat kekurangan sumber makanan di habitatnya yang sempit tersebut. Untuk itu, individu harimua yang diperkirakan lebih dari satu ekor dan mendiami kawasan semak belukar itu keluar satu persatu. Termasuk di antaranya terjebak di kawasan pasar dan sebelumnya juga pernah sempat menerkam sedikitnya tiga ekor ternak milik warga di Kecamatan yang sama.

"Pada saat menerkam ternak warga beberapa waktu lalu dari tapaknya kami perhatikan individu harimaunya lebih dari satu. Satu tapak besar mungkin induk dan tapak lainnya mungkin anakan. Nah, apakah ini induk yang kemarin tapaknya kita lihat atau individu lain belum bisa dipastikan. Tapi dugaan kami sama (dengan yang menerkam ternak warga)," jelasnya.

Kabupaten Indragiri Hilir dalam setahun terakhir tak lepas dari berita kemunculan harimau. Paling heboh adalah Bonita, harimau betina dewasa mengawali berita kemunculan si raja rimba itu di Indragiri Hilir awal Januari 2018 lalu.

Bonita menjadi perhatian publik setelah proses pencarian dan relokasinya memecah rekor sebagai proses pencarian dan penangkapan terlama di Indonesia. Butuh waktu tiga bulan sebelum harimau itu benar-benar berhasil ditangkap tim gabungan BBKSDA Riau, TNI dan Polri. Selama proses pencarian itu pula, Bonita telah menewaskan tiga manusia.

Pada September 2018, harimau kembali muncul di Indragiri Hilir yang kala itu menerkam tiga ekor ternak warga. Pasca kejadian, tim gabungan langsung turun untuk memasang perangkap dan kamera pengintai. Tim patroli juga diturunkan namun tak kunjung membuahkan hasil.

Selanjutnya harimau juga tak luput dari pembunuhan. Di Kabupaten Kuantan Singingi, atau kabupaten tetangga Indragiri Hilir pada akhir September 2018 lalu seekor harimau betina dalam keadaan bunting ditemukan mati terjerat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI