"Kami duga seperti itu. Karena dia (harimau dewasa) itu yang sering muncul," ungkap Haryono.
Sebuah kejadian langka terjadi saat seekor harimau dewasa tiba-tiba masuk ke kawasan pasar di Indragiri Hilir. Hingga Rabu sore, si raja rimba bernama latin Panhtera tigris sumatrae tersebut masih terjebak di kawasan pasar, tepatnya disela-sela dua bangunan rumah toko (Ruko). Namun, satwa itu tampak tenang dan Suharyono memastikan hewan karnivora itu dalam keadaan aman dan selamat.
Lebih jauh, Haryono menduga bahwa harimau dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut berasal dari kawasan semak belukar yang berlokasi tidak jauh dari pasar tersebut. Ia menjelaskan tidak jauh dari kawasan pasar terdapat kawasan semak belukar seluas empat hektare yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian harimau.
Akan tetapi, kawasan semak belukar seluas empat hektare itu bukan merupakan tempat yang cukup luas bagi seekor harimau yang memiliki daya jelajah sangat luas.
Baca Juga: Asyik Cari Kijing, Radit Tewas Tenggelam di Sungai
Selain itu, Haryono juga menduga jika harimau itu tersesat ke pasar akibat kekurangan sumber makanan di habitatnya yang sempit tersebut. Untuk itu, individu harimua yang diperkirakan lebih dari satu ekor dan mendiami kawasan semak belukar itu keluar satu persatu. Termasuk di antaranya terjebak di kawasan pasar dan sebelumnya juga pernah sempat menerkam sedikitnya tiga ekor ternak milik warga di Kecamatan yang sama.
"Pada saat menerkam ternak warga beberapa waktu lalu dari tapaknya kami perhatikan individu harimaunya lebih dari satu. Satu tapak besar mungkin induk dan tapak lainnya mungkin anakan. Nah, apakah ini induk yang kemarin tapaknya kita lihat atau individu lain belum bisa dipastikan. Tapi dugaan kami sama (dengan yang menerkam ternak warga)," jelasnya.
Kabupaten Indragiri Hilir dalam setahun terakhir tak lepas dari berita kemunculan harimau. Paling heboh adalah Bonita, harimau betina dewasa mengawali berita kemunculan si raja rimba itu di Indragiri Hilir awal Januari 2018 lalu.
Bonita menjadi perhatian publik setelah proses pencarian dan relokasinya memecah rekor sebagai proses pencarian dan penangkapan terlama di Indonesia. Butuh waktu tiga bulan sebelum harimau itu benar-benar berhasil ditangkap tim gabungan BBKSDA Riau, TNI dan Polri. Selama proses pencarian itu pula, Bonita telah menewaskan tiga manusia.
Pada September 2018, harimau kembali muncul di Indragiri Hilir yang kala itu menerkam tiga ekor ternak warga. Pasca kejadian, tim gabungan langsung turun untuk memasang perangkap dan kamera pengintai. Tim patroli juga diturunkan namun tak kunjung membuahkan hasil.
Baca Juga: Kampanye Pakai Mobil Tangki, Nafa Urbach 1 Jam Diperiksa Bawaslu
Selanjutnya harimau juga tak luput dari pembunuhan. Di Kabupaten Kuantan Singingi, atau kabupaten tetangga Indragiri Hilir pada akhir September 2018 lalu seekor harimau betina dalam keadaan bunting ditemukan mati terjerat.