Suara.com - Pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Munarman bersyukur Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia menyatakan Rizieq tidak pernah melakukan pelanggaran hukum selama tinggal sebagai warga negara asing di Arab Saudi. Setelah dinyatakan tak bersalah, Munarman pun mencurigai ada operasi intelijen hitam yang menjadi dalang di balik pemasangan bendara berkalimat tauhid di rumah Rizieq.
“Alhamdulillah pak Dubes Osamah menyatakan demikian. Ternyata apa yang kita sinyalir sebagai operasi intelijen hitam terhadap Habib Rizieq memang benar demikian adanya,” kata Munarman saat dihubungi wartawan, Kamis (15/11/2018).
Munarman mendoakan agar operasi intelijen yang dituduh menjadi otak terkait pemasangan bendara tauhid itu segera diringkus kepolisian Arab Saudi. Dia pun mengaku gerah dengan tuduhan-tuduhan yang menyerang pimpinan FPI itu selama berada di luar negeri.
“Kita doakan saja semoga agen dungu intelijen hitam tersebut segera tertangkap dan segera dipancung karena melakukan kegiatan intelijen di negara orang lain secara dungu,” pungkasnya.
Baca Juga: Sulawesi Barat Diguncang Gempa 2 Kali Pagi Ini, 4,3 SR dan 3,5 SR
Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi Osama Muhammad Abdullah Al Shuhaibi angkat bicara perihal pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab, yang sempat ditahan sehari semalam oleh aparat kepolisian Saudi akibat adanya bendera hitam diduga kelompok ekstremis.
Osama mengatakan, Rizieq sementara ini tidak memunyai masalah hukum di Arab Saudi. Karenanya, otoritas Saudi masih mengizinkan Rizieq Shihab tinggal di negeri tersebut