Sering Blunder, Sekjen PSI Minta Prabowo - Sandiaga Bertaubat

Rabu, 14 November 2018 | 19:11 WIB
Sering Blunder, Sekjen PSI Minta Prabowo - Sandiaga Bertaubat
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni minta pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno segera bertaubat. Ini disampaikan Raja Juli karena pasangan nomor urut 02 dinilai sering melakukan kesalahan fatal dalam masa kampanye.

Politikus yang akrab disapa Toni ini melihat selama masa kampaye yang sudah berjalan sekitar satu setengah bulan, Prabowo -Sandiaga seringkali melakukan kesalahan yang dianggapnya sudah fatal. Meskipun sudah meminta maaf, menurut Toni masih belum cukup. 

"Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan minta maaf. Bagi saya tidak cukup maaf, mesti taubat dan hijrah," kata Toni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018). 

Toni menganggap permintaan maaf yang disampaikan Prabowo – Sandiaga belum cukup. Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf ini meminta kepada Prabowo - Sandiaga untuk bertaubat dan berhijrah.

Baca Juga: Robert Alberts Bicara Soal Peluang PSM Juara Liga 1 2018

Mengambil dari pesan Jokowi terkait dengan hijrah, Juli mengatakan bahwa Prabowo-Sandiaga bisa mengubah diri dari pribadi yang buruk menjadi lebih baik.

"Taubat adalah komitmen untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi. Hijrah, seperti yang dikatakan Pak Jokowi, adalah perpindahan dari yang buruk menjadi baik.  Dari ketidakhati-hatian menjadi mawas diri. Dari pesimis ke optimis," ujarnya.

Meski masyarakat akan memanfaatkan Prabowo dan Sandiagam, namun kata dia, tentu masyarakat akan selalu mengingat kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat oleh keduanya.

"Mungkin rakyat akan akan memaafkan tapi tetap mencatat dan tidak melupakan," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Prabowo-Sandiaga kerap mengundang perhatian publik selama masa kampanye di Pilpres 2019. Yang paling dikenal publik ialah soal kontroversi hoaks Ratna Sarumpaet. 

Baca Juga: Menang Gugatan PTUN, Yusril: Surat Keputusan KPU soal OSO Batal

Prabowo-Sandiaga sempat menggelar konferensi pers usai mengetahui wajah Ratna Sarumpaet babak belur. Prabowo mengecam perbuatan kekerasan yang menimpa Ratna. Tetapi keesokannya Ratna turut menggelar konferensi pers untuk menjelaskan bahwa wajah babak belur itu bukan karena dikeroyok melainkan hasil operasi sedot lemak di kedua pipinya. 

Kedua, Prabowo sempat mencuri perhatian publik khususnya warga Boyolali. Hal tersebut lantaran pidatonya yang menyebut warga yang berwajah Boyolali akan diusir apabila masuk hotel mewah. Karena banyak yang protes dengan ucapannya, Prabowo pun meminta maaf. 

Terakhir, Sandiaga Uno kembali bikin heboh pengguna media sosial. Sempat bikin ramai karena terlihat menginjak makam, kini dirinya terlihat melangkahi makam tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Tak lama berita itu ramai diperbincangkan, Sandiaga akhirnya meminta maaf. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI