Suara.com - Calon Wakil Presiden pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno menanggapi kecurigaan PDI Perjuangan pembuat poster Jokowi bermahkota raja adalah kelompok anti Jokowi. Sementara dalam Pilpres 2019 ini, hanya 2 pasang calon presiden dan calon wakil presiden.
Dalam kenyataannya, kata Sandiaga, dia kesulitan membuat poster sendiri untuk berkampanye karena tak ada banyak dana. Menurutnya aneh jika ada pihaknya, yang rela keluar dana membuat poster itu.
"Poster sendiri aja kita enggak bisa cetak, apalagi poster orang lain," kata Sandiaga di Posko Komunitas Sandiaga, Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Sandiaga juga cerita kalau pontang panting cari dana untuk atribut kampanye. Sehingga tak masuk akal kalau Tim Prabowo - Sandiaga rela mencetak poster Jokowi.
Baca Juga: Prabowo - Sandiaga Tiga Kali Minta Maaf, Hasto: Jangan Diulang
"Kita perlunya poster kami, bukan orang lain," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, poster kampanye bergambar Calon Presiden nomor urut 1 Jokowi yang mengenakan mahkota bak raja merupakan modus kampanye hitam gaya baru.
"Atribut itu seolah-olah mendukung kami, padahal bersifat black campaign," ujar Hasto, Selasa (13/11/2018) kemarin.
Poster Jokowi bermahkota tersebut tampak terpasang di Kecamatan Ngemplak, yakni kawasan pinggir pagar Bandara Adi Soemarmo, Jawa Tengah.
Dalam poster tersebut, Jokowi memakai kostum tradisional Jawa dengan mahkota di kepala. Berlatar warna merah, Alat Peraga Kampanye (APK) dilengkapi dengan logo PDIP dan kalimat ”Ayo Kita Bekerja untuk Rakyat" .
Baca Juga: Gerindra Kirim 1 Orang Jadi Penguji Pengganti Sandiaga dari PKS
Hasto menegaskan, pihaknya tak memasang atribut kampanye tersebut. Ia menduga ada pihak-pihak yang memalsukan alat peraga kampanye untuk menjatuhkan pasangan Jokowi – Maruf Amin.
"Dari aspek estetika, komunikasi politik, daya imajinasi, dan teknik kampanye, atribut bergambar PDIP dan Pak Jokowi yang terpasang tersebut bukan kami. Ada pihak-pihak yang memalsukan APK tersebut. Kami yakin, atribut tersebut dipasang oleh pihak yang mau mendiskreditkan kami," kata dia.
Tak hanya itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin itu menilai, poster Jokowi Raja itu untuk meruntuhkan elektabilitas kubunya. Hasto menyampaikan terima kasih kepada kader PDIP yang cepat bekerja mencopot poster Jokowi bermahkota itu dan melapor ke Bawaslu.
"Kami juga sedang memertimbangkan langkah hukum atas pemasangan APK oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut," katanya.