Bandung Siaga Banjir, Catat Daerah Rawan Longsor di Jawa Barat

Rabu, 14 November 2018 | 16:30 WIB
Bandung Siaga Banjir, Catat Daerah Rawan Longsor di Jawa Barat
Banjir bandang menerjang Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (20/3/2018). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan tingginya curah hujan di Jawa Barat berpotensi terhadap terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Barat. Hampir seluruh daerah di Jawa Barat berpotensi mengalami tanah longsor.

Dari 27 kabupaten/kota, hanya dua daerah saja yang tidak berpotensi alami tanah longsor, yakni Depok dan Bekasi. Dicky mengatakan terjadinya bencana banjir dan longsor memang tidak hanya disebabkan oleh turunnya hujan saja.

Disamping itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir dan longsor berpotensi lebih besar terjadi di Jawa Barat.

"Jawa Barat itu hampir 70 persen rawan longsor," ujar Dicky saat ditemui wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).

Baca Juga: Takut Kebanjiran, 15 Rumah di Bantaran Kali Item Digusur

Di antara faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir dan longsor terjadi akibat kurangnya serapan air di kawasan hutan di Jawa Barat. Berdasarkan catatan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Jawa Barat, penurunan daya dukung lingkungan memberikan andil yang cukup besar terhadap terjadinya bencana banjir dan longsor.

Sebaran penumpukan sampah, rusaknya kondisi hutan, hingga semakin menyempitnya luas hutan eksisting sebagai penyangga Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadikan Jawa barat sangat rawan terkena bencana dikala musim hujan datang.

Ada sekitar 15 titik daerah yang berpotensi rawan longsor di wilayah Jawa Barat. Mayoritas daerah itu berada di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. Sebaran potensi rawan tanah longsor itu berada di 25 provinsi dengan total luas wilayah mencapai 1.087.339 hektar.

"Kalau yang berpotensi terjadinya bencana banjir itu di wilayah utara, karena dilalui 21 DAS juga daerahnya merupakan dataran," tukasnya.

Makanya, kata dia, bencana banjir dan longsor menjadi tanggung jawab bersama dan perlu adanya komitmen bersama untuk melakukan pembenahan pengelolaan tata ruang wilayah dan yang lainnya.

Baca Juga: Jenazah Lili Diantar Pakai Rakit ke Liang Lahat karena Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, mencatat terdapat 23 kejadian banjir dan 60 kali longsor di sekitaran daerah Jawa Barat bagian tengah dan selatan. Peristiwa tanah longsor dan banjir itu terjadi sejak 1 November hingga 13 November 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI