Lion Air Jatuh: Boeing Dikecam Asosiasi Pilot Amerika

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 14 November 2018 | 14:48 WIB
Lion Air Jatuh: Boeing Dikecam Asosiasi Pilot Amerika
Pesawat Lion Air jenis Boeing 737 MAX 8 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. [Dok Lion Air Group]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini merupakan deskripsi pertama yang kalian, sebagai pilot 737, pernah baca," demikian isi buletin itu.

"Maskapai dan pilot seharusnya sudah mendapatkan informasi itu. Hal ini membuat kami bertanya-tanya, 'Apakah semua informasi sudah diungkap?' Saya berharap tak ada lagi kejutan setelah ini," ujar Weaks.

Beberapa informasi soal penyebab kecelakaan Lion Air PK-LQP sudah dirilis ke publik. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan dari penyelidikan awal kecelakaan itu dipicu oleh kesalahan pada sensor, sehingga komputer memaksa pesawat menukik tajam.

Tetapi menurut Boeing dan FAA, sebuah fitur keselamatan yang dipasang pada Boeing 737 MAX adalah salah satu faktor yang memicu kecelakaan tersebut.

Seri Boeing 737 MAX diketahui memiliki fitur keselamatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya stall - kondisi ketika pesawat kehilangan daya angkat. Stall adalah salah satu faktor yang paling sering menyebabkan kecelakaan penerbangan di dunia.

Dinamai Maneuvering Characteristics Augmentation System, fitur ini disebut bisa "mengompensasi beberapa karakter unik dalam handling pesawat udara" - demikian dijelaskan dalam buletin yang diterima oleh para pilot maskapai Southwest.

Fitur ini akan secara otomatis menurunkan moncong pesawat ketika ia mendeteksi potensi terjadinya stall. Tetapi dalam kecelakaan Lion Air, sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian moncong pesawat mengalami masalah, mengelabui fitur keselamatan itu, dan akhirnya memaksa pesawat menukik serta terjun bebas.

Dalam memo yang disebarkan Southwest kepada para pilotnya dijelaskan bahwa fitur ini dirancang untuk beroperasi dalam kondisi atau situasi yang sangat jarang, ketika pilot menerbangkan pesawat secara manual, sehingga Boeing memutuskan untuk tak mencantumkan deskripsi tentangnya di dalam manual pesawat 737 MAX.

Tetapi menurut Roger Cox, bekas penyelidik pada lembaga keselamatan transportasi AS (NTSB) dan juga seorang mantan pilot, alasan Boeing itu tak masuk akal. Menurut Cox awak pesawat berhak khawatir tentang fitur keselamatan yang disembunyikan Boeing itu.

"Saya akan sangat kecewa jika tak diberitahukan. Itu merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh pilot," tegas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI