Menteri LHK: Kita Sudah Lalui Masa-masa Sulit Karhutla

Rabu, 14 November 2018 | 11:26 WIB
Menteri LHK: Kita Sudah Lalui Masa-masa Sulit Karhutla
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (Rakornas APHI), di Jakarta, Selasa (13/11/2018). (Dok: KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai langkah koreksi di sektor kehutanan terus dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya dalam mengatasi kebakaran hutan dan tata kelola gambut.

Pelaksanaannya di lapangan tidaklah mudah, karena banyak kebijakan dan ketegasan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang tidak hanya menyasar masyarakat, namun juga dunia usaha.

"Kita rasakan hurt (sakit), sadness (sedih), anger (marah) dan segala macam perasaan yang bercampur aduk ketika itu, namun hasilnya sekarang bisa kita rasakan. Kebakaran hutan di Indonesia telah dapat dikelola dengan baik oleh semua pihak, di bawah kepemimpinan langsung Presiden Jokowi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (Rakornas APHI), di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Pascakarhutla dahsyat 2015, pemerintah mengambil langkah-langkah cepat, seperti moratorium lahan gambut, memperkuat penegakan hukum, melibatkan semua pihak, termasuk dunia usaha dalam hal pengendalian karhutla, dan banyak usaha lainnya.

Baca Juga: KLHK Siapkan Masterplan Rehabiliasi Lahan Kritis 2030

Hasilnya cukup signifikan, pada 2016 - 2018, Indonesia berhasil menghindari karhutla secara nasional, setelah sebelumnya rutin terjadi selama hampir 20 tahun. Bahkan Indonesia berhasil menjadi contoh bagi dunia internasional dalam upaya penyelamatan lahan gambut.

"Tentu saja, kontribusi langkah dunia usaha sangat signifikan dan sangat penting. Terima kasih atas kerja sama yang baik, meskipun cukup rumit dan complicated kita lewati, sampai-sampai harus ke PTUN, Mahkamah Agung dan demo-demo lapangan," ujar Siti.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (Rakornas APHI), di Jakarta, Selasa (13/11/2018). (Dok: KLHK)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (Rakornas APHI), di Jakarta, Selasa (13/11/2018). (Dok: KLHK)

"Kita sudah lalui itu semua, dan ke depan, mari kita hadapi berbagai tantangan dalam industri kehutanan secara luas, bersama-sama dalam kesejukan," harapnya.

Menteri Siti lantas membandingkan persoalan karhutla yang kini justru sedang dihadapi oleh banyak negara lainnya di dunia. Misalnya Amerika Serikat, yang sedang menghadapi karhutla dahsyat di California, yang terus meluas hingga lebih dari 80 ribu ha dan menewaskan 23 orang .

"Semoga California bisa segera melalui masa-masa yang sangat sulit itu," doa Siti Nurbaya.

Baca Juga: KLHK Dorong Kerjasama Lingkungan Berkelanjutan di Asia Pasifik

"Kita berterima kasih kepada Tuhan, Indonesia telah melalui masa-masa sulit kebakaran hutan dan lahan dengan baik. Saya berharap, 2019 dan seterusnya, jangan ada lagi masa-masa sulit karhutla, karena implikasinya yang cukup berat bagi masyarakat, bagi kita semua, dan bagi Indonesia sebagai negara anggota di dunia internasional," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI