Tangis Kerabat Pecah Saat Kenang Istri dan Anak Bungsu Diperum

Rabu, 14 November 2018 | 10:36 WIB
Tangis Kerabat Pecah Saat Kenang Istri dan Anak Bungsu Diperum
Jenazah keluarga Diperum Nainggolan di rumah duka. (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana haru tergambarkan ketika sanak keluarga mendoakan jenazah Diperum Nainggolan, istri dan dua anaknya di rumah duka, Gereja Ouikumen Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). Kris Damanik, salah satu kerabat korban masih tak menyangka empat anggota keluarga itu bisa dibunuh secara keji. Tangis pun pecah ketika Kris meratapi empat peti jenazah dari keluarga Diperum.

"Saya sangat terkejut dengan kejadian ini. Mereka ini keluarga yang benar-benar diberkati Tuhan," kata Kris saat memberikan kata sambutan di rumah duka

Suara Kris pun terdengar lirih ketika berusaha mengingat kenangan-kenangan manis dari keluarga korban terutama Maya Ambarita, istri Diperum. Semasa hidup, kata dia perempuan itu dikenalnya sebagai sosok yang penuh kejutan.

"Si Maya ini orangnya cerewet, bawel. Teman kami berantam dan bergurau banyak kesan unik dan indah bagi kami. Dia berikan kesan yang mendalam buat kami, " ujarnya dengan badan yang bergetar serasa tidak kuat menahan tangis.

Baca Juga: Menteri Yohana Ingatkan Pemuda untuk Peduli Kesetaraan Gender

Satu-satu kenangan indah pun mulai terucap dari mulut Kris. Masih segar dibenaknya menyaksikan anak bungsu dari Diperum, Arya Nainggolan yang sempat menjadi juara kontes menari.

"Yang paling ku ingat, si bontot ini kan juara tari. Pernah kami datang ke rumahnya kami ajak dia (Arya) 'ayo nari ayo nari'. Menari dia untuk kita cuman malu-malu. Kami kasih uang kecil sebagai hadiahnya, " tuturnya.

Kris masih terkejut setelah mendengar kabar satu keluarga tersebut dibunuh. Sebab, belum lama, Kris sempat mendatangi rumah tersebut untuk berbincang dengan Duoglas Nainggolan, kakak kandung Diperum.

"Saya sempat ngobrol sama Douglas di ruang tamu itu. Tapi siapa sangka di tempat saya ngobrol itulah keluarga kami ini dibunuh," tuturnya.

Kris juga berusaha menenangkan keluarga lainnya agar tetap sabar dan mengiklhaskan kepergian para korban. Dia yakin kejadian ini adalah rencana yang Maha Kuasa. Kris pun menutup sepatah dua patah katanya dengan sebuah kalimat.

Baca Juga: Cerita Horor Ojol, Uang Dari Penumpang Berubah Jadi Daun

"Bukan berapa banyak orang yang mengantar mereka ke pemakaman. Tetapi siapa nanti yang akan menyambut mereka di surga, " tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI