Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid meminta semua partai koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus konsisten dengan kesepakatan bersama. Termasuk dengan para calon legislatif dari partai koalisi Indonesia Adil Makmur yang juga harus mengkampanyekan capres dan cawapres nomor urut 2.
“Sebaiknya kita konsisten ya, pilih presiden maka calegnya pun memilih presiden. Kenapa harus konsisten, karena kita perlu presidennya, dan presiden juga perlu dukungan dari DPR itu,” kata Sodik ditemui di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Pernyataan itu disampaikan Sodik menanggapi sikap partai Demokrat yang membebaskan calegnya memilih capres dan cawapres. Berkaca dari hal itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dinilai belum optimal mengelola koalisi.
“jika ada masalah seperti ini artinya strategi yang ditetapkan oleh Badan Pemenangan masing-masing itu belum optimal atau belum maksimal sehingga masih ada kesenjangan. Seharusnya ketika mendukung presiden maka partai nya juga,” ujar dia.
“Yang harus jadi perhatian kita adalah bagaimana BPN bekerja lebih strategis, sehingga semua dalam koalisi bekerja keras untuk memenangkan presiden terangkat juga legislasi dan partainya”.
Sebelumnya, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak bisa memastikan calegnya akan mengkampanyekan pasangan nomor urut 2. Dia mengatakan, bahwa partainya menggunakan strategi menyesuaikan karakteristik masing-masing daerah pemilihan untuk berkampanye.
"Yang jelas caleg tujuannya adalah untuk menang, mendapatkan kursi sebagai wakil rakyat. Segala strategi dijalankan disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing," kata AHY.