Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyayangkan perlakuan siswa SMK NU 03 Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang mengolok-ngolok gurunya.
Muhadjir menyebut perbuatan siswa tersebut telah melewati batas meski pihak sekolah mengklaim sebagai sebuah candaan.
"Ya, bagaimana pun hubungan guru dan siswa harus dijaga dengan baik, hingga jangan sampai kalau ada candaan pun dia ada batasannya, jangan sampai kebablasan," kata Muhadjir, di Gedung Kemendikbud, Jakarta Selatan, Selasa (13/11/2018).
Berkenaan dengan itu, Muhadjir mengatakan bahwasannya seorang guru tak dilarang bercanda dengan siswanya. Kendati begitu, sebagai pengajar harus pandai dalam menjaga wibawa dihadapan para siswanya.
Dengan begitu, lanjut Muhadjir, mereka diharapkan dapat menjadi teladan serta panutan dari para siswanya.
"Karena bagaimana pun seorang guru harus pandai menjaga wibawa untuk dijadikan teladan, panutan dari siswa. Memang ada saatnya bercanda ada saatnya seorang guru menunjukan otoritasnya sebagai orang yang di patuhi disegani dan harus dijadikan teladan oleh siswanya," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya sebuah video beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang guru SMK NU 03 Kaliwungu, Kabupaten Kendal, tampak seperti diolok-olok oleh sejumlah siswanya.
Namun belakangan ini pihak sekolah sudah memberikan pernyataan resmi menyatakan rekaman dalam video tersebut merupakan bentuk candaan antara guru dengan para siswanya saat jam pelajaran.