Suara.com - Seorang tetangga Gaban Nainggolan, Lita bersaksi mendengar Gaban Nainggolan marah-marah sebelum dibunuh, Selasa (13/11/2018). Gaban Nainggolan, istri dan dua anaknya dibunuh dengan sadis pagi itu.
Lita mengatakan Gaban Nainggolan sempat terima telepon dari seseorang misterius. Gaban Nainggolan terdengar marah-marah dan bicara dengan nada tinggi di telepon. Gaban Nainggolan bicara di telepon dengan nada tinggi.
Lita mendengar percakapan tersebut saat sedang belanja di toko kelontong milik Gaban saat berbelanja, Senin (12/11/2018) pukul 17.00 WIB.
Lita pun mulai menerka apa yang dibicarakan oleh Gaban. Lita menduga Gaban sedang bertengkar dengan seseorang mempermasalahkan mobil dan uang.
Baca Juga: Pembunuhan Sekeluarga, Sarah dan Arya Tewas di Kasur Hello Kitty
"Cuma yang saya paham masalah uang dan masalah mobil, sudah itu saja," cerita Lita di lokasi pembunuhan di Pondok Gede, Bekasi, Selasa siang.
Lita pun coba bertanya kepada istri korban yang bernama Maya Ambarita. Namun istri korban tidak mengindahkan pertanyaan Lita.
"Pas saya tanya 'kenap bu ko marah marah bapa? 'Dia jawab 'udah kamu nggak usah ikutan'. Istrinya ngomong gitu abis itu dia langsung masuk ke dalam," terangnya.
Ini bukan kali pertama Gaban Nainggolan terdengar kerap berbicara keras dengan orang lain melalui sambungan telepon. Lita sempat mendengar suara Gaban berbicara keras di sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Erna Ruswing membenarkan ada peristiwa pembantaian di Bekasi. Aksi pembunuhan itu terjadi setelah sekitar pukul 03.30 WIB, tetangga korba melihat gerbang kontrakan keluarga tersebut terbuka. Saat tetangga mencoba menghampiri kediaman korban, namun tak ada jawaban dari sang penghuni rumah.
Baca Juga: Tak Ada Barang Hilang di Pembunuhan Satu Keluarga di Pondok Gede
Tetangga sempat menelepon korban, tapi tidak diangkat. Kemudian tetangga itu ke kembali ke kontrakan. Menjelang pukul 06.30 WIB, tetangga korban curiga karena korban tak kunjung keluar rumah. Tetangga korban akhirnya masuk ke kontrakan korban melalui jendela dan akhirnya melihat empat orang tergeletak bersimbah darah.