Suara.com - Jujun (18), satu dari enam mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta hilang di Gunung Pulosari. Tapi Jujun berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga, Senin pagi menjelang siang, 12 November 2018. Jujun bersama 12 temannya sebelumnya mendaki Gunug Pulosari pada Jumat (9/11/2018).
Jujun bersama lima rekan lainnya tersesat saat hendak turun dari puncak Gunung Pulosari. Saat itu, ia dan 12 rekannya berada di atas puncak gunung ketinggian 1.346 MDPL. Pada saat akan turun, ia meminta tujuh temannya untuk turun terlebih dahulu ke kawah tempat ia mendirikan tenda untuk membereskan barang-barang.
“Nah, pas giliran kami mau turun, kami lupa jalur menuju kawah,” kata Jujun saat dievakuasi ke Puskesmas Cisata, Senin (12/11/2018).
Jujun selama dua hari mencari jalur untuk turun ke bawah Gunung Polosari agar bisa pulang kembali. Banyak kisah mengharukan ia lalui bersama lima rekannya, mulai kelaparan dan terkena penyakit hipotermia.
Baca Juga: Hilang di Gunung Pulosari, 6 Mahasiswa Untirta Akhirnya Ditemukan
Selama mencari jalan keluar dari hutan, Jujun dan teman-temannya hanya meminum air putih. Pasalnya, mereka tak memiliki perbekalan sama sekali.
“Paling kita hanya minum air putih, dana kalau malam kita berpelukan untuk menghangatkan badan,” ujarnya.
Ketika menemukan perkebunan warga, ia meminta teman-temannya untuk istirahat di gubuk kebun milik warga. Ia bersama Claudio mencari pertolongan hingga akhirnya bertemu dengan Enjen warga sekitar yang ia sebut malaikat.
“Ketika menemukan gubuk, mereka istirahat. Saya dan Claudio mencari pertolongan ke gubuk sebelah. Di sana saya bertemu dengan Pak Enjen. Malaikat saya itu Pak Enjen,” tandasnya. (BantenHits.com/Jaringan Suara.com)
Baca Juga: Identitas 6 Mahasiswa Untirta yang Hilang di Gunung Pulosari