Suara.com - Dua pekan lalu, Senin tanggal 29 Oktober 2018, Bangka Belitung berduka. Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu menyisakan duka tersendiri bagi Intan Indah Syari. Dia adalah calon istri salah satu penumpang pesawat nahas itu, Dokter Rio Nanda Pratama.
Rio, telah mengisi hari-hari Intan selama 13 tahun lamanya. Mereka telah berkenalan sejak masih duduk di bangku SMP.
Selama itulah mereka berteman, bersahabat, menjadi teman dekat, dan akhirnya menjelma sebagai sepasang kekasih yang memunyai impian menikah tepat pada tanggal 11 November 2018.
Tapi, Tuhan berkehendak lain. Tepat 2 minggu sebelum ijab qabul terucap, Rio telah terlebih dahulu dipanggil menghadap Allah SWT dengan cara dan kejadian yang tak pernah kita duga.
Aku masih ingt, 4 hari sebelum kejadian, tepatnya hari Rabu (24/10), Intan dan Rio datang ke galeri Adiela WO untuk fitting baju akad.
Rio memilih satu daru dua kebaya putih yang dicoba oleh Intan.
Kemudian, sebelum keberangkatan Rio pada hari Jumat ke Jakarta, yang akan menghadiri seminar mewakili tempatnya bekerja, dia telah berpesan satu hal kepada Intan.
Diiringi canda yang sangat memilukan hati, ”Seandainya nanti saya tidak kembali tanggal 11 November 2018, kamu tetap pakai baju akad yang telah saya pilihkan kemarin. Didandan cantik. Minta mawar putih segar ke Yuk Sheila. Dan berfotolah yang bagus. Nanti fotonya kirim ke saya."
Sungguh tak pernah Intan maupun kami semua duga, bahwa itu adalah pesan terakhir dari Rio.