Suara.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan mengaku masih tak percaya dengan tindaka Sandiaga yang kedapatan melangkahi makam tokoh agama saat berziarah. Dia mengaku seringnnya Prabowo-Sandiaga berziarah, baru kali ini melihat tindakan yang cenderung tak beradap.
Bahkan, Gus Irfan menduga ada ketidaksiapan dari kubu Prabowo-Sandiaga berziarah ke makam tokoh pendiri Nadhlatul Ulama (PBNU) Kiai Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
"Ada kekeliruan lah dalam melangkah. Makanya saya juga heran kok sampai seperti itu apa timnya enggak siap atau panitianya enggak mengarahkan atau bagaiamana?," kata kepada Suara.com, Senin (12/11/2018).
Terkait hal ini, Gus Irfan pun menjelaskan aturan saat orang hendak berziarah. Dalam aturan berziarah, kata dia sudah sepatutnya peziarah harus bersikap sopan termasuk tidak melangkahi atau menduduki makam
"Tata cara berziarah ya seperti itu berdoa usahakan tidak melangkahi usahakan tidak melompati, jangan menduduki, ya semacam itu lah," kata Gus Irfan
Baca Juga: Berawal dari Kasus Ratna Sarumpaet, Polisi Tangkap Penipu Rp 23 T
Gus Irfan menyebut apabila ada orang-orang yang melakukan hal-hal yang dilarang saat berziarah maka termasuk ke dalam kategori suul adab atau tidak paham dengan sopan santun.
Menurutnya, lokasi makam tersebut lebih sempit ketimbang di komplek makam Tebu Ireng Jombang yang juga pernah disambangi Sandiaga. Namun demikian, Sandiaga tetap harus bisa bersikap sopan terhadap orang yang sudah meninggal dunia.
"Seingat saya di sana sempit memang, beda kalau di Tebu Ireng kan ada jalan setapaknya buat jalan lewat. Tapi memang untuk aturan di kita itu sebaiknya jangan melangkahi, jangan menduduki untuk makam itu," ujarnya.