Tips Agar Sopir Taksi Online Tidak Dirampok dan Dibunuh

Senin, 12 November 2018 | 18:45 WIB
Tips Agar Sopir Taksi Online Tidak Dirampok dan Dibunuh
Korban sopir taksi online Ditemukan Tewas di Sumedang. [Istimewa/Kriminologi.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita tragis Driver GrabCar, Jap Sin Tauw (68) yang dibunuh dengan sadis di Kawasan Teluk Gong, Jakarta Barat, dan dibuang di Kali Cadas Kukun, Kampung Pangodokan Cemara, Keluarahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, memberikan pelajaran untuk para sopir taksi online agar lebih berhati-hati. Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif memberikan tips agar sopir taksi online tidak mengalami hal yang sama seperti Jap Sin Tauw.

Sabilul Alif mengusulkan perusahaaan taksi online memasang sistem keamanaan berlapis, mulai dari pemasangan barrier atau penghalang, panic button, hingga CCTV.

Barrier perlu dipasang di antara bangku sopir dengan penumpang. Tujuannya untuk membatasi aktivitas antara sopir dan penumpang. Dengan pemasangan alat ini diharapkan keselamatan driver dan penumpang terlindungi.

“Panic button ini akan dipasang dibagian pengemudi. Jika terjadi sesuatu, alat tersebut akan menghubungkan langsung ke perusahaan angkutan online. Kemudian akan terhubung kepada kantor kepolisian terdekat dan terhubung juga kepada rekan-rekan taksi online terdekat,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif, usai pengungkapan kasus pembunuhan driver GrabCar di halaman Mapolresta Tangerang, Senin (12/11/2018).

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Taksi Online di Tangerang ABG 17 Tahun

Selain dipasang di bangku sopir, panic button juga akan dipasang di bagian penumpang. Bila penumpang merasa terancam, alat tersebut juga akan menghubungkan kepada perusahan taksi online itu sendiri dan kepada pihak kepolisian.

“Kekerasan dan tindak perampokan yang dialami oleh penumpang juga sering terjadi. Dengan adanya alat ini bisa membantu dan mengungkap tidak kejahatan di taksi online,” terangnya.

Selain itu, perusahaan taksi online juga akan memasang cctv di dalam mobil. Hal itu untuk memonitor setiap kegiatan maupun aktivitas di dalam mobil.

“Seperti kejadian kemarin, polisi lebih mudah lagi untuk mengungkap kasus itu dengan cepat. Karena kejadian serupa 4 kali terjadi di Kabupaten Tangerang. Tapi semua itu berhasil kita ungkap,” jelas Sabilul.

Salah seorang direksi perusahaan taksi online, Trisukma Andrean menambahkan, pihaknya berkomitmen akan meningkatkan kemananan baik kepada penumpang maupun kepada pengemudi taksi online.

Baca Juga: Sopir Taksi Online Hilang Hampir 2 Minggu, Polisi Terkendala IT

“Seperti yang disampaikan tiga usulan oleh Pak Kapolres Tangerang menganai alat panic button, jika ini ditekan akan mengerimkan tatuan atu link dan peta di mana penumpang itu berada,” ujar Andrean usai mengikuti gelar kasus pembunuhan taksi online di Mapolresta Tangerang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI