Suara.com - Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama Kiai Bisri Syansuri di kompleks Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur, merupakan aksi tak pantas.
"Sangat tidak etis. Seseorang yang tidak pernah mondok (santri) sekali pun, melangkahi makam adalah tindakan yang tidak sopan," ujar Karding di Jakarta, Senin (12/11/2018).
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Jokowi – Maruf Amin itu juga menilai, Sandiaga Uno tak memahami adab ziarah kubur.
Pasalnya, kata dia, jika Sandiaga memahami adab ziarah kubur, sang cawapres tak akan melangkahi makam, apalagi kuburan ulama.
Baca Juga: F1 GP Brasil 2018: Gelar Juara Konstruktor Dikunci Mercedes !
"Kalau orang NU berziarah kubur itu dilakukan dengan tahlil," tutur Karding.
Karding mengatakan, insiden itu membutikan gelar santri post-Islamisme Sandiaga Uno yang disematkan Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu hanya pelabelan guna kepentingan politik.
"Sebagai calon pemimpin, apalagi Indonesia yang terkenal adab sopannya, tentu ini tidak pantas dilakukan. Karena pemimpin itu mesti jadi contoh rakyat,'' tandasnya.
Untuk diketahui, KH Bisri Syansuri merupakan salah satu pendiri NU. Pendiri Ponpes Denanyar, Jombang ini merupakan mantan Rais Am Syuriah PBNU. Kiai Bisri Syansuri juga adalah kakek Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari pihak ibu.
Baca Juga: Moreno Soeprapto Dikaruniai Anak Perempuan