Anak Jalanan Mabuk Rebusan Pembalut Sambil Isap Obat Nyamuk

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 12 November 2018 | 15:13 WIB
Anak Jalanan Mabuk Rebusan Pembalut Sambil Isap Obat Nyamuk
Ilustrasi anak jalanan. [dok. Solopos.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah anak-anak jalanan di wilayah Jawa Tengah ternyata tak hanya menggunakan air rebusan pembalut wanita untuk mabuk, tapi juga mencampur bahan-bahan kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.

Hal itu diungkapkan Psikolog Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Indra Dwi Purnomo, kepada Semarangpos—jaringan Suara.com, Minggu (11/11/2018).

Indra yang mendapat tugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng menangani anak jalanan pecandu obat-obatan berbahaya mengakui, mendapatkan fakta yang mengejutkan.

"Kadang mereka mengonsumsi air rebusan pembalut itu dengan pil, seperti excimer, riklona, dan antimo. Bahkan, ada yang mencampurnya dengan Autan [lotion pengusir nyamuk] atau sambil mengisap obat nyamuk batang," ujar Indra.

Baca Juga: Merpati Airlines Akan Diterbangkan? Sri Mulyani Buka Suara

Indra menyebutkan, pengguna air rebusan pembalut itu mayoritas merupakan remaja usia 13-16 tahun. Mereka merupakan anak jalanan dari berbagai daerah di Jateng, seperti Purwodadi, Pati, Rembang, bahkan Semarang bagian timur.

"Mayoritas anak jalanan yang kami tangani berasal dari daerah pinggiran. Karena saya menanganinya di kantor BNN Jateng, jadi ya di Semarang," kata lelaki yang sempat menjabat sebagai ketua Center of Addiction Studies (CAS) Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang itu.

Indra menambahkan, perilaku menyimpang remaja ini sebenarnya sudah lama terjadi. Mereka melakukan hal tersebut hanya untuk mencari kesenangan dengan alternatif yang murah.

Mayoritas remaja yang melakukan merupakan anak jalanan serta memiliki permasalahan keluarga. Mereka lari dari rumah dan bertemu rekan sebaya yang senasib.

"Ada yang lari dari rumah karena broken home (orang tua bercerai). Ada juga yang karena sering dimarahi orang tua. Intinya mereka tak betah di rumah dan akhirnya lari ke jalanan," beber lelaki yang tengah menjalani studi S3 di Malaysia itu.

Baca Juga: Tiba di Polda Metro, Kriss Hatta Siap Diperiksa Kasus Perzinahan

Oleh karena itu, Indra menyarankan para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pengawasan terhadap anak. Anak usia remaja rentan mengalami permasalahan karena tengah mencari jati diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI