HNW: Genderuwo yang Lebih Menakutkan adalah Media

Senin, 12 November 2018 | 13:37 WIB
HNW: Genderuwo yang Lebih Menakutkan adalah Media
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (Suara.com/Ria)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) tak menyoal soal puisi 'Ada Genderuwo di Senayan' yang dibuat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin, Arsul Sani. HNW mempersilahkan masyarakat untuk menilai atas puisi Arsul tentang anggota DPR.

Terkait puisi yang dibuat Arsul Sani, dia menganggap setiap warga negara berhak melayangkan kritik kepada pemerintah termasuk kepada DPR dengan menggunakan media apapun.
"Itu hak dia. Saya nggak punya hak untuk melarang. Ya, silahkan saja masyarakat menilai DPR dan mungkin ada yang menakutkan di pemerintah ada yang menakutkan," kata Hidayat di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (12/11/2018).

Menurutnya, genderuwo yang diadaptasi dari istilah bahasa Jawa yang bisa diartikan sebagai sesuatu yang menakutkan di masyarakat termasuk fenomena mabuk air rebusan pembalut wanita yang sedang marak di Jawa Tengah.

"Masyarakat yang kemarin anak-anak remaja di Jawa Tengah pakai minum rebusan, itu kan genderuwo juga kan mengerikan banget. Genderuwo memangnya harus diposisikan pada posisi yang menurut saya sih proposional aja," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Rombak Jajaran Ditjen Perhubungan Udara

Ketimbang mengomentari soal puisi Arsul Sani, dirinya malah menyebut kalangan pers pun ada genderuwonya. Yang dimaksud Hidayat ialah apabila sebuah media tidak memberitakan sesuatu dengan proposional berimbang.

"Kalau media hanya memberitakan sepihak dan kemudian menutup yang lain kan rakyat tidak mengerti yang sebenarnya. Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa genderuwo itu menakutkan bisa di mana saja termasuk di media," pungkasnya.

Diketahui, alasan Arsul Sani membuat puisi berjudul "Ada Genderuwo di Senayan" untuk membalas puisi "Ada Genderuwo di Istana" yang ditulis Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Fadli Zon adalah pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sementara Asrul Sani adalah pendukung Jokowi - Maruf Amin.

Berikut adalah puisi karya Arsul Sani

Baca Juga: Siang Ini Ahmad Dhani Serahkan Barang Bukti ke Polisi Surabaya

ADA GENDERUWO DI SENAYAN

Ada genderuwo di Senayan....
Pretensinya menjadi wakil rakyat yg lumayan...
Tapi pretensinya mengundang tanya apa iya kesampaian....

Ada Gederuwo di Senayan....
Tak begitu jelas apa yang telah dikerjakan... selain seringnya keluar negeri jalan-jalan....

Ada Genderuwo di Senayan...
Suaranya selalu dibuat galak tapi tak sungguh menawan....
Tak jelas pula gagasan alternatifnya untuk rakyat ditawarkan...

Ada Genderuwo di Senayan...
Belajarnya dari dulu studi Russia-an...., sekarang-pun pakai jururus "Russian firehorse of falsehood" untuk kesenangan....

Ada gederuwo di Senayan....
Saya ingin mengajaknya ke jalan kontestasi yang mencerahkan....
Saya ingin genderuwo berubah jadi insan intelektual yang berpikiran menawan....

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI