Suara.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) tak menyoal soal puisi 'Ada Genderuwo di Senayan' yang dibuat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin, Arsul Sani. HNW mempersilahkan masyarakat untuk menilai atas puisi Arsul tentang anggota DPR.
Terkait puisi yang dibuat Arsul Sani, dia menganggap setiap warga negara berhak melayangkan kritik kepada pemerintah termasuk kepada DPR dengan menggunakan media apapun.
"Itu hak dia. Saya nggak punya hak untuk melarang. Ya, silahkan saja masyarakat menilai DPR dan mungkin ada yang menakutkan di pemerintah ada yang menakutkan," kata Hidayat di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (12/11/2018).
Menurutnya, genderuwo yang diadaptasi dari istilah bahasa Jawa yang bisa diartikan sebagai sesuatu yang menakutkan di masyarakat termasuk fenomena mabuk air rebusan pembalut wanita yang sedang marak di Jawa Tengah.
"Masyarakat yang kemarin anak-anak remaja di Jawa Tengah pakai minum rebusan, itu kan genderuwo juga kan mengerikan banget. Genderuwo memangnya harus diposisikan pada posisi yang menurut saya sih proposional aja," ujarnya.
Baca Juga: Menteri Perhubungan Rombak Jajaran Ditjen Perhubungan Udara
Ketimbang mengomentari soal puisi Arsul Sani, dirinya malah menyebut kalangan pers pun ada genderuwonya. Yang dimaksud Hidayat ialah apabila sebuah media tidak memberitakan sesuatu dengan proposional berimbang.
"Kalau media hanya memberitakan sepihak dan kemudian menutup yang lain kan rakyat tidak mengerti yang sebenarnya. Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa genderuwo itu menakutkan bisa di mana saja termasuk di media," pungkasnya.
Diketahui, alasan Arsul Sani membuat puisi berjudul "Ada Genderuwo di Senayan" untuk membalas puisi "Ada Genderuwo di Istana" yang ditulis Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Fadli Zon adalah pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sementara Asrul Sani adalah pendukung Jokowi - Maruf Amin.
Berikut adalah puisi karya Arsul Sani
Baca Juga: Siang Ini Ahmad Dhani Serahkan Barang Bukti ke Polisi Surabaya
ADA GENDERUWO DI SENAYAN