Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong platform kerjasama dengan negara-negara di Asia Pasifik untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan. Hal ini dilakukan guna mewujudkan perubahan perilaku seluruh stakeholder yang peduli masalah lingkungan, terutama Sustainable Consumption and Production (SCP) atau konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Indonesia telah mengusulkan konsep Asia Pacific Citizenship Pledge for Resilient and Sustainable Societies dalam forum The 14th Asia Pacific Roundtable on Sustainable Consumption and Production (APRSCP) di Jakarta. Melalui konsep itu, diharapkan SCP yang menjadi salah satu poin Sustainable Development Goals dapat segera terwujud.
"KLHK melihat hal ini sebagai peluang yang menjanjikan dan memberikan optimisme untuk mempercepat penerapan SCP," kata Nurbaya saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).
Nurbaya menjelaskan, sejauh ini perkembangan implementasi SCP di Indonesia telah bergerak maju dengan pendekatan inisiatif di masyarakat, seperti membahas masalah penggunaan air, energi, plastik, daur ulang salam kehidupan sehari-hari. Lewat pengalaman dari para pelaku di lapangan inilah yang akan terus didorong untuk menjadi agen perubahan membawa misi lingkungan.
Baca Juga: Awas Banjir Rob di Jakarta Utara Mulai Menghantui, Ini Lokasinya
Inisiatif dari Indonesia ini yang dibagikan dalam forum pemerintah dan pemangku kepentingan yang relevan di tingkat regional dan internasional, bekerja sama dengan UN ESCAP, APRSCP, dan mitra lainnya. Sehingga, semangat untuk menjaga lingkungan dapat disebarluaskan.
"KLHK akan berperan membantu memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas para praktisi tersebut sebagai agen perubahan yang efektif," lanjut Nurbaya.
Sementara itu, Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan Noer Adi Wardojo mengatakan, dalam mengatasi masalah lingkungan seperti peningkatan produksi sampah plastik akan efektif bila disosialisasikan secara langsung oleh para praktisinya langsung. Sehingga dampak secara langsung akan didapati oleh masyarakat luas.
"Jadi masyarakat belajar langsung dari para praktisinya. Ini yang akan kami fasilitasi kedepannya," ujarnya.
APRSCP merupakan forum internasional yang membahas isu-isu pola konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab di level Asia Pasifik. APRSCP juga sejalan dengan Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum/HLPF) dengan tema pembangunan berkelanjutan, “Transformation Towards Resilient and Sustainable Societies” yang telah diselenggarakan pada Juli 2018 di New York dan COP 24 UNFCCC: “Changing Together” yang akan dilaksanakan di Polandia pada Desember 2018 nanti.
Baca Juga: Soal Pernyataan Buta dan Budeg, Begini Penjelasan Ma'ruf Amin
Adapun hasil APRSCP akan menjadi masukan dalam Pertemuan Dewan Lingkungan Hidup PBB (UN Environment Assembly) pada Maret 2019.