Detik-detik Bianglala Maut Sekaten di Jogja Ancam Nyawa Balita

Senin, 12 November 2018 | 12:02 WIB
Detik-detik Bianglala Maut Sekaten di Jogja Ancam Nyawa Balita
Sejumlah kabin penumpang pada wahana permainan bianglala dalam Pasar Malam Sekaten di alun-alun utara Kota Yogyakarta dikabarkan terbalik, Minggu (11/11/2018). [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bianglala maut Sekaten mendadak menjadi viral setelah sebuah video yang menayangkan kabin wahana bianglala di arena Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Utara Kota Jogja itu terbalik, Minggu (11/11/2018) malam. Akibatnya sejumlah penumpang nyaris berjatuhan karena kabin terbalik.

Toto salah satu petugas keamanan PMPS menyaksikan langsung kabin bianglala maut Sekaten terbalik. Di dalamnya ada 5 orang. Termasuk 1 balita dan kedua orangtuanya.

“Kalau setahu saya tadi penumpangnya hanya lima orang di gerbong yang terbalik. Salah satunya ada anak balita sama kedua orangtuanya,” kata Toto salah satu petugas keamanan PMPS di lokasi, Minggu malam (11/11/2018).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Bianglala berjumlah 18 kabin dengan ketinggian sekitar 20 meter terisi penumpang di beberapa gerbong. Salah satu kabin tiba-tiba terbalik sehingga kabin lainnya menjadi tidak normal mengikuti putaran.

Baca Juga: Insiden Kabin Bianglala, Wahana Permainan Sekaten Dihentikan

Berbeda dengan bianglala pada umumnya yang gerbongnya tertutup rapat, wahana ini justru terbuka, desain kabin hanya atap pintu masuk, penutup samping, tempat duduk dan meja.

Masih ada celah sekitar 50 sentimeter bagi penumpangnya untuk melihat kondisi luar. Celah itulah yang membuat penumpang bisa jatuh saat gerbong terbalik.

“Kalau setahu saya tadi penumpangnya hanya lima orang di gerbong yang terbalik. Salah satunya ada anak balita sama kedua orangtuanya,” kata Toto salah satu petugas keamanan PMPS di lokasi, Minggu malam (11/11/2018). (Solopos.com/Jaringan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI