Generasi Terakhir Krimpying, Camilan Legendaris Kulonprogo

Minggu, 11 November 2018 | 12:30 WIB
Generasi Terakhir Krimpying, Camilan Legendaris Kulonprogo
Jumikem, pembuat krimpying di Dusun Bendungan Lor, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kulonprogo. (HarianJogja.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di balik menjamurnya kuliner modern, terdapat satu makanan atau lebih tepatnya camilan yang kini masih bertahan di Kulonprogo. Namanya adalah krimpying.

Camilan tersebut memang tak sekondang geblek yang merupakan makanan khas Bumi Binangun. Namun camilan tradisional ini tetap menjadi primadona masyarakat meski eksistensinya mulai tergerus zaman lantaran para pembuatnya mulai berkurang.

Seperti para pembuat krimpying di Dusun Bendungan Lor, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kulonprogo. Dari semula enam pembuat krimpying, kini hanya tersisa satu yang masih bertahan, yaitu produksi krimpying milik Jumikem, 70.

Kepada Harianjogja.com (jaringan Suara.com), Jumikem mengaku sudah menjadi pembuat krimpying sejak puluhan tahun silam. Faktor usia membuatnya lupa kapan pasti tahunnya, tapi dia memperkirakan sekitar 35 tahun lalu.

Baca Juga: Beginilah Nasib Mobil Knight Rider Saat Ini, Legendaris

Diceritakan Jumikem, saat masa jayanya makanan krimpying, banyak pembuat camilan berbahan baku ketela itu di dusun tersebut. Namun seiring berkembangnya zaman, jumlahnya menyusut dan hanya menyisakan dirinya.

"Kalau dulu itu banyak, di dusun sini [Bendungan Lor], ada enam orang, tapi ya itu tadi lama-lama berkurang, mungkin karena sudah tak menjanjikan dan memilih cari pendapatan lain, sementara kalau saya ya daripada tidak ada kegiatan mending buat krimpying saja," ujarnya saat ditemui Harianjogja.com, Jumat (9/11/2018) lalu.

Krimpying buatan Jumikem berbahan gaplek yang berupa tepung dari ketela pohon. Untuk membuat krimpying gaplek cukup menggunakan bahan tepung tapioka, tepung gaplek, serta bumbu berupa garam dan bawang putih.

Bahan-bahan ini lantas diaduk agar menjadi adonan yang kental. Kemudian dikukus selama kurang lebih satu jam. Setelah itu dijemur di bawah terik matahari.

"Lama penjemuran biasanya dua sampai tiga hari tergantung cuaca juga," jelas Jumikem.

Baca Juga: Jeep Aktor Legendaris Steve McQueen Dilego Seharga Rumah, Mau?

Adapun dalam pembuatannya, Jumikem masih menggunakan peralatan tradisional. Hanya satu alat saja yang modern, yakni sebuah penggilingan. Alat tersebut berguna untuk menggiling adonan krimpying agar tipis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI