Bukan Giant Sea Wall, Anies akan Bangun Tanggul Pantai Utara

Jum'at, 09 November 2018 | 19:29 WIB
Bukan Giant Sea Wall, Anies akan Bangun Tanggul Pantai Utara
Anies Baswedan. (Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan akan segera membangun tanggul pantai di utara Jakarta. Rencananya, pembangunan tanggul itu akan dimulai 2019.

Anies mengatakan, belum lama ini ia bertemu dengan Direktur Sungai dan Pantai pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi. Dalam pertemuan itu, Anies membahas detail mengenai rencana pembangunan tanggul pantai sepanjang 3,7 kilometer.

"Tanggul pantai itu harus di bangun. Insyaallah kita selesaikan itu 2019 besok juga akan diteruskan," kata Anies saat ditemui di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).

Anies menjelaskan, pembangunan tanggul pantai merupakan salah satu program yang sangat mendesak untuk segera direalisasikan. Pasalnya, tanggul itu dapat mencegah terjadinya banjir rob di pesisir Jakarta, terlebih kini ibu kota sudah memasuki musim penghujan.

Baca Juga: Yusril Siap Jadi Pengacara Rizieq Shihab di Arab Saudi

Dalam pertemuan itu, Anies tidak melakukan pembahasan mengenai tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Menurut Anies, pembangunan tanggul pantai lebih penting daripada Giant Sea Wall.

"Tanggul laut tidak dibahas. Yang penting itu tanggul pantai, karena kita semua punya kesimpulan itu sangat penting," pungkas Anies.

Sebelumnya, Anies juga mengusulkan untuk melakukan kajian ulang terhadap pembangunan Giant Sea Wall. Menurut Anies, Giant Sea Wall dikhawatirkan akan menjadi kobokan raksasa lantaran air polutan dari berbagai wilayah mengendap di tanggul laut raksasa itu.

Untuk diketahui, Giant Sea Wall adalah salah satu dari proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (NCICD). Megaproyek tanggul raksasa ini memakan anggaran sebesar Rp560 triliun namun menuai kritikan pedas lantaran dianggap tak memenuhi pertimbangan lingkungan.

Baca Juga: Hoaks Populer Pekan Ini: Penculikan Anak hingga Rizieq Shihab

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI