Suara.com - Kepala Bagian Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Suhri Sinaga memaparkan strategi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat.
Cakupan pencarian tersebut mencapai pantai Tanjung Pakis untuk mencari korban yang mungkin terbawa arus hingga ke pantai.
"Strategi pencarian besok dengan penyelaman kedalamam sekitar 25 meter, radius pencarian juga mencapai 20 kilometer," kata Suhri dalam konferensi pers di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Kamis malam.
Sedangkan untuk proses evakuasi pada Jumat (9/11/2018), akan didukung dengan menggunakan empat kapal dan empat perahu karet yang semuanya merupakan inventaris milik Basarnas.
Baca Juga: Diguyur Hujan, 2 Jenazah Korban Lion Air Tiba di Pangkalpinang
"Untuk penyelam ada 60 yang akan kami terjunkan untuk pengangkatan jenazah. Itu yang bisa kami sampaikan, semoga keluarga korban juga bisa mmenerima," pungkas Suhri menambahkan.
Saat ditanya soal kemungkinan penemuan "Cockpit Voice Recorder" (CVR), Suhri enggan berkomentar karena Basarnas hanya bertanggung jawab dan fokus untuk mencari jenazah.
"Kalau untuk bagian pesawat itu wewenang KNKT, kami hanya fokus untuk pencarian korban di laut," katanya.
Kamis, kapal KN Sadewa milik Basarnas kembali membawa delapan kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Dengan tambahan temuan ini, maka total kantong jenazah yang sudah didapat tim SAR hingga hari ke-11 pencarian menjadi 195 kantong jenazah. (Antara)
Baca Juga: Hari Ke-12 Pencarian Korban Lion Air, Begini Strategi Basarnas