Suara.com - Salah satu pohon beringin yang berada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Imam Bonjol Kota Padang, Sumatera Barat, menjadi tempat aktivitas sehari-hari bocah bernama Bujang—bukan nama sebenarnya.
Sebab, ia terbiasa diikat oleh orang tuanya di pohon tersebut. Kedua orang tua Bujang sehari-hari bekerja sebagai pengasong dagangan di daerah tersebut.
Dengan kondisi pinggang terikat tali tampar sepanjang 1,5 meter, bocah berusia 15 tahun berperawakan kurus itu sudah 7 tahun menghabiskan hidupnya di bawah pohon beringin tersebut.
"Ia diikat oleh ibunya yang sehari-hari bekerja sebagai penjual asongan di Pasar Raya. Biasanya sang ibu anak itu datang membawa nasi, kemudian sorenya baru dibawa pulang," ujar salah seorang pedagang dikawasan RTH Imam Bonjol Padang yang enggan disebutkan namanya kepada Covesia—jaringan Suara.com, Kamis (8/11/2018).
Baca Juga: Anak-anak Mabuk Air Rebusan Pembalut karena Faktor Ekonomi
Menurutnya, anak tersebut sudah 7 tahun berada di bawah pohon beringin tersebut. Dulu kondisi anak itu cukup bersih.
Namun, setelah beranjak dewasa dan tenaganya sudah kuat, orang tuanya jarang sekali membersihkannya.
"Saat ini, kalau tidak ada orang yang memberitahu kondisi anak itu kepada ibunya, orang tuanya jarang membersihkan pakaian atau kotorannya. Biasanya kalau sudah dikasih tau baru dibersihkan," sebutnya.
Lagipula, menurutnya, anak itu bukan cacat mental tetapi autis dan ia tidak bisa berkomunikasi dengan orang banyak.
"Kalau diperhatikan ia tidak mengganggu, cuma kalau ada orang yang membawa mainan, anak itu meminta dan berteriak hingga mengamuk. Mungkin ada tekanan, ini yang membuatnya seperti itu," jelasnya.
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Ketika Memilih Pasangan
"Sesekali ia mengamuk, ini mungkin yang menyebabkan ibunya mengikat anak itu di pohon beringin untuk menghindarinya berbuat onar," sebutnya.