Anak-anak Mabuk Air Rebusan Pembalut karena Faktor Ekonomi

Kamis, 08 November 2018 | 16:16 WIB
Anak-anak Mabuk Air Rebusan Pembalut karena Faktor Ekonomi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty mengatakan berdasarkan penelusuran pihaknya mendapatkan indikasi dorongan ekonomi yang membuat remaja mengonsumsi air rebusan pembalut untuk mabuk.

Remaja-remaja di berbagai daerah itu berupaya mencari tahu dengan bantuan informasi internet untuk mabuk dengan meracik sendiri ramuan-ramuan sendiri. Menurut dia, anak-anak saat ini banyak yang cerdas karena berbekal internet bisa membuat beberapa varian baru dari racikan coba-coba.

"Mereka melakukan percobaan ini, karena tidak mampu membeli karena tidak punya biaya, sementara mereka sudah kecanduan," kata Hikmah yang merupakan komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA, Kamis (8/11/2018).

"Dan di situ tingkat resiko/ bahaya menjadi meningkat karena mereka hanya fokus pada satu zat tertentu dalam sebuah bahan tapi zat lainnya cenderung diabaikan sehingga reaksi sampingan yang terjadi bisa berakibat fatal," lanjutnya.

Baca Juga: Remaja Mabuk Oplosan Air Rebusan Pembalut, Ini Kata Psikolog

Dia mengatakan KPAI terus berkoordinasi dengan banyak pihak agar fenomena itu bisa ditangani. Menurut dia, deteksi dini atas perubahan perilaku anak-anak jika tidak ada alasan yang wajar maka perlu menjadi bahan bagi para orang tua agar menjadi lebih waspada.

Dia mengatakan pihaknya merasa sangat prihatin dengan semakin banyaknya kasus ditemukan anak-anak yang meminum rebusan pembalut. Sesuai data yang masuk di KPAI, Hikmah mengatakan kasus itu bukanlah hal baru.

"Pada saat kami tangani kasus penyalahgunaan PCC 2017 lalu juga sudah kita temui tapi jumlahnya relatif kecil," kata dia.

Dia mengatakan kegiatan remaja yang mencari alternatif zat yang dapat membuat mereka sakau, tenang ataupun gembira, awalnya didapatkan secara coba-coba. Hikmah mengatakan jumlah remaja itu belum bisa diprediksi karena berkaitan erat dengan jumlah anak serta kreatifitas mereka meramu bahan-bahan yang mudah di dapat di pasaran.

"Minum air rebusan pembalut juga di dapat dari coba-coba, selain fenomena lain seperti ngelem dan lain-lain," katanya.

Baca Juga: Tren Oplosan untuk Mabuk, dari Lem hingga Rebusan Pembalut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI