Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang masa kecilnya saat tinggal bersama dengan sang kakek, yakni Abdurrahman alias AR Baswedan. Menurut Anies, sang kakek banyak memberikan inspirasi.
AR Baswedan baru saja dianugrahi gelar pahlawan nasional dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keputusan itu ditandatangani Presiden Jokowi pada 6 November 2018 dengan pedoman Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Anies mengatakan, sang kakek merupakan seorang jurnalis yang sangat gemar menulis. Sejak kecil, Anies tumbuh dan besar dibawah pengasuhan sang kakek.
Hari-harinya selalu dilewati bersama sang kakek. AR Baswedan dengan sabar menemani Anies, dari mulai antar jemput sekolah hingga belajar.
Baca Juga: 3.237 Polisi Gabungan Jaga Konser Guns N Roses Malam Ini
"Kebetulan saya pribadi tumbuh besar bersama dengan kakek satu rumah di Jogja. Pulang TK itu kakek biasanya jemput. Kemudian setiap hari saya mengantar ke kantor pos bersama beliau," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat Kamis (8/11/2018).
Saat Anies memasuki jenjang SD, ia menjadi juru tulis sang kakek. Setiap tulisan yang akan dikirim oleh sang kakek melalui kantor pos diketik oleh Anies.
Usai menjadi juru tulis sang kakek, Anies ikut mengantarkan sang kakek membawa hasil tulisan ke kantor pos. Rutinitas itu dilakukan setiap hari hingga Anies duduk di bangku SMA.
"Dari mudanya wartawan, sampai akhir hayatnya. Saya jadi juru tulisnya. Saya yang ketik, dia yang mendikte," imbuh Anies.
Bagi Anies, AR Baswedan yang sangat menginspirasi. Dari sang kakek, Anies belajar untuk bisa memanfaatkan waktu yang ia miliki untuk membaca.
Baca Juga: UGM Dinilai Tak Profesional Soal Kasus Pemerkosaan Mahasiswi
Kurang lebih 5.000 buku milik sang kakek diwariskan kepada Anies. Anies mendapatkan kepercayaan dari sang kakek untuk membaca dan merawat buku-buku peninggalannya itu.