Suara.com - Presiden Joko Widodo heran ketika banyak tudingan dari beberbagai pihak yang mengatak dirinya sebagai antek asing, tudingan ini menurutnya tidak beralasan.
Menurutnya, ini merupakan isu yang dilemparkan beberapa pihak dengan tujuan memperburuk citra politiknya. Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri acara pembekalan kepada Calon Legisaltif (Caleg) Hanura di hotel Recovery, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
"Pertanyaannya antek asing yang mana, jadi harus dibalik seperti itu. Karena kalau tidak ini di balik-balik, yang mana antek asingnya itu yang mana," ujarnya, Rabu (7/11/2018).
Untuk membuktikan jika dia bukan antek asing, Jokowi pun memberikan beberapa keberhasilanya dalam merebut aset dari tangan asing. Beberapa diantaranya keberhasilan merebut saham PT Freeport.
Baca Juga: Tabrak Tiang, Kemenhub Larang Pesawat Lion Air PK LGY Terbang
"Antek yang mana. Freeport sudah lebih dari 40 tahun kita diberi 9%, sudah aggriment, kita diberikan sekarang ini sudah 51%," bebernya.
Bukan hanya itu, ia pun membeberkan perebutan Blok Mahakam. Setelah beberapa tahun berada dalam kekuasaan asing, Blok Mahakam berhasil dikuasai perusahaan minyak negara di era Joko Widodo.
"Blok Mahakam itu sudah puluhan tahun dikelola oleh Jepang dan Perancis, mulai 2015 sudah kita serahkan 100 persen, saya serahkan 100 persen pada Pertamina. Kemudian blok Rotan-Riau yang dikelola oleh Chevron dari Amerika sudah berapa puluh tahun juga sudah di menangkan oleh 100 persen oleh Pertamina," katanya.
Namun Jokowi mengaku tidak ambil serius dengan tudingan dirinya sebagai antek asing, menurutnya rakyat sudah pintar menilai mana yang bekerja untuk kemakmuran rakyat dan mana yang hanya melemparkan isu miring.
Baca Juga: Lakukan Kesalahan, Wasit PSS Sleman vs Madura FC Diistirahatkan