Suara.com - Calon Presiden nomor urut 1 Jokowi menegaskan, Indonesia tidak memerlukan pemimpin yang gemar marah-marah, melainkan sosok tegas.
”Tegas tapi tak suka marah-marah dan tegas itu tidak sama dengan otoriter, ini beda dan tolong dibedakan," ujar Jokowi, saat memberikan pembekalan kepada Caleg DPR RI dari Partai Hanura di Hotel Discovery, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Lebih lanjut, selain ketegasan, Jokowi juga menilai perlunya sosok pemimpin sebagai pendengar yang mau menerima keluh kesah serta aspirasi masyarakat.
"Negara kita ini membutuhkan pemimpin yang mau mendengar tapi sekaligus tegas, mau mendengar tapi tegas. Mendengar aspirasi rakyat, mendengar suara rakyat, kemudian berani dan tegas dalam membuat kebijakan dan tegas dalam bertindak," jelasnya.
Baca Juga: Naik, Cadangan Devisa Indonesia Oktober 2018 Capai Rp 1,704,9 T
Ia beharap, jiwa pemimpin seperti itu ada dalam diri Caleg Hanura yang akan memperebutkan kursi DPR nanti.
Selain itu, ia berharap 427 caleg Hanura yang sedang diberikan pembekalan, akan menyajikan program dan rencana kerja yang jelas untuk memakmurkan rakyatnya.
"Intinya kita berusaha sekuat tenaga bersama-sama kita membawa Indonesia hijrah, hijrah dari ketertinggalan menuju kemajuan. Hijrah dari ketimpangan menuju kesebuah keadilan ekonomi," tutupnya.