Tak Punya Uang, Bocah-bocah Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 07 November 2018 | 17:37 WIB
Tak Punya Uang, Bocah-bocah Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah bocah di Hawa Tengah disebut kecanduan meninum air rebusan pembalut haid perempuan, agar bisa merasakan sensasi mabuk seperti mengisap sabu-sabu.

Psikolog Indra Dwi Purnomo yang menangani anak-anak pecandu rebusan pembalut perempuan itu menuturkan, fenomena itu terjadi ketika mereka hendak mabuk tapi tak memunyai uang untuk membeli narkoba.

“Meminum air rebusan pembalut perempuan itu sebenarnya eksperimen mereka saja. Karena terpaksa, tak punya uang untuk membeli narkoba. Saat tak punya uang, mereka menciptakan ide seperti itu,» kata Indra Dwi Purnomo di Kantor BNNP Jateng, Selasa (6/11/2018), seperti diberitakan Harian Jogja—jaringan Suara.com.

Dalam selisiknya, Indra menuturkan bocah-bocah tersebut bereksperimen meminum air rebusan pembalut perempuan yang baru maupun sudah dipakai alias terdapat noda darah haid.

Baca Juga: Sandiaga Uno Minta Emak-emak Rayu Fans Jokowi Pindah Kubu

Ia mengungkapkan, bocah-bocah itu juga mengakui menyukai meminum air rebusan pembalu perempuan jenis bersayap.

“Kata mereka, pembalut yang bersayap itu lebih bagus saat mabuk. Rata-rata bilang begitu. Halusinasi yang dihasilkan air rebusan pembalut bersayap itu ngeri-ngeri,“ tukasnya.

Sementara ini, tutur Indra, efek memabukkan dari air rebusan itu berasal dari gel yang terdapat dalam pembalut perempuan.

”Soal unsur-unsur kimia di dalam gel itu, belum diketahui. Yang pasti, gel itu sebenarnya untuk menyerap darah haid,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jateng Ajun Komisaris Besar Suprinarto mengungkapkan, menemukan kasus mabuk pembalut perempuan di sejumlah daerah.

Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Wagub, Syaikhu Bakal Manut Sama Anies

”Kebanyakan ditemukan di wilayah pinggiran kota seperti Kudus, Pati, Purwodadi, Rembang, dan wilayah timur Kota Semarang,” jelasnya.

Sedangkan pelakunya rata-rata masih berusia sekolah, yakni antara 13 tahun sampai 16 tahun. Anak-anak itu tidak memunyai uang untuk membeli narkoba sehingga melakukan eksperimen.

”Bagi mereka, narkoba yang haram itu terbilang mahal. Jadinya, mereka, terutama anak-anak jalanan yang ingin mabuk merebus pembalut perempuan,” tandasnya.

Berita ini kali pertama diterbitkan Harianjogja.com dengan judul ”Sejumlah Anak di Jawa Tengah Kecanduan Minum Air Rebusan Pembalut, Sensasinya seperti Nyabu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI