Suara.com - Keluarga korban Lion Air JT 610 memohon agar tim Basarnas dapat melanjutkan proses evakuasi hingga identifikasi tuntas. Bahkan keluarga korban Lion Air minta seluruh jenazah ditemukan.
Permohonan itu dikatakan Dodi, orang tua kandung dari korban atas nama Sandy Johan Ramadhan mengaku khawatir mengingat proses evakuasi Lion Air JT 610 akan berakhir. Pihak keluarga selalu mendukung tim Basarnas, polisi, dan tim DVI yang bekerja keras untuk proses evakuasi yang berlangsung sejak Senin (29/10/2018) lalu.
"Kami berharap kepada tim Basarnas, khususnya Presiden Joko Widodo untuk bisa melanjutkan pencarian sampai semua ditemukan. Kami mohon, paling tidak jenazah dapat ditemukan dan teridentifikasi identitasnya sehingga bisa dikebumikan," ujar Dodi sambil terisak ditemani keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur, Rabu.
Rumah sakit telah menerima 185 kantong jenazah dengan 44 jenazah teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin. Sementara itu, Basarnas memutuskan untuk memperpanjang masa operasi evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di kawasan perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Basarnas: Tren Penemuan Korban Lion Air JT 610 Semakin Menurun
"Kami putuskan operasi evakuasi pencarian korban kami perpanjang tiga hari khusus tim Basarnas," kata Kepala Basarnas Muhammad Syaugi di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta.
Dia menegaskan hanya tim Basarnas saja yang tetap melakukan operasi SAR dalam tiga hari ke depan, tidak seperti pada 10 hari awal evakuasi korban ketika personel dari berbagai unsur terlibat. (Antara)