Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengungkapkan, tren penemuan penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang terjatuh ke perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, mengalami penurunan pada hari kesepuluh evakuasi, Rabu (7/11/2018).
"Tren penemuan korban ini semakin menurun. Namun, tim penyelam masih menemukan (korban) lagi di laut, kami belum tahu jumlahnya berapa," tutur Syaugi di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Kendati tren penemuan penumpang pesawat nahas itu menurun, Syaugi mengatakan evakasusi tetap diperpanjang selama tiga hari sampai Sabtu (10/11/2018).
Bedanya, kata dia, jumlah tim penyelam akan dikurangi, yakni hanya mengandalkan tim penyelam Basarnas.
Baca Juga: Ini Curhatan Lengkap Miyabi Setelah 4 Jam Diperiksa Imigrasi Bali
"Awalnya ada 150 lebih penyelam. Mulai Kamis (8/11) besok, tidak ada penyelam dan kapal lain seperti bantuan dari Pertamina, karena kapal itu ada tugas-tugas yang lain," imbuhnya.
Syaugi menegaskan, fokus pencarian ke depan adalah mencari penumpang Lion Air JT 610. Evakuasi itu akan dilakukan 220 personel Basarnas serta 60 tim penyelam.
"Kita ada 220 tim Basarnas. Penyelam totalnya 60 orang siap sedia setiap saat, 40 dikirim ke sana, 20 berjaga di pelabuhan. Sangat cukup untuk melanjutkan operasi tiga hari ke depan," jelasnya.
Untuk diketahui, pada hari kesepuluh atau hari terakhir operasi evakuasi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Basarnas memutuskan untuk kembali memperpanjang masa evakuasi.
Masa perpanjangan evakuasi ditambah selama tiga hari hingga Sabtu (10/11/2018) dan dikhususkan hanya untuk tim Basarnas.
Baca Juga: Fuzhou China Open: Anthony dan Tommy Melaju ke Babak Kedua