Suara.com - Politisi dan akademisi, Mahfud MD, menyatakan, pada 2045, pemimpin Indonesia akan didominasi oleh generasi milenial. Selain itu, ada pula generasi Z dan generasi Alpa, yang juga harus dipersiapkan untuk kemajuan bangsa.
Hal ini dikatakannya saat menghadiri seminar "Indonesia Emas 2045 di Mata Millennials", di Universitas Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2018).
"Kalau saya ini kan, generasi Baby Boomers. Kalau generasi milenial adalah generasi yang lahir pada 1980 sampai 2000. Generasi Z, lahir tahun 2000 sampai 2010, dan generasi Alpa, lahirnya setelah 2010 sampai sekarang," jelas Mahfud, di acara yang dibuat MMD Initiative itu.
Mahfud menyebut, Indonesia sebenarnya mempunyai segalanya untuk maju, seperti sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Indonesia harus dirawat dengan baik.
Baca Juga: Mahfud MD Mendapat Penghargaan Tertinggi Universitas Paramadina
"SDA, kita punya semua, mulai dari emas, batu bara, hutan, dan ikan. Sekarang ini lagi populer panas bumi, yang dianggap akan menjadi alternatif utama energi baru di Indonesia. Sekarang sudah banyak mulai diincar oleh negara-negara asing, " sebutnya.
Sayangnya, menurut Mahfud, meski memiliki segalanya, Indonesia tidak mengalami kemajuan yang berarti akibat korupsi.
"Sandainya semua dikelola dengan baik dan benar, maka setiap kepala di Indonesia dapat uang Rp 20 juta per kepala, gratis dari kekayaan alam. Tapi nyatanya, kita banyak utang karena perjalanan pemerintahan kita dalam beberapa puluh tahun terakhir digerogoti oleh korupsi," tukasnya.
Mahfud menambahkan, kebanyakan pelaku korupsi dikalahkan oleh ketamakan pribadi. Saat itulah ideologi para pelaku korupsi itu juga ikut tergadaikan.
"Kita mempunyai problem moral. Kesetiaan kepada Republik, kadang kalah dengan ketamakan pribadi," sambungnya.
Kepada para peserta yang didominasi mahasiswa, Mahfud berpesan agar mereka setia kepada bangsa dan negara. Ia juga meminta agar generasi milenial bisa menjaga kedaulatan dan ideologi Indonesia.
"Ideologi pemersatu dan pembangun semangat adalah Pancasila. Jangan dibuat ketawaan. Itu sungguh ideologi kesaktian yang bisa membimbing kita ke masa depan yang lebih baik sebagai bangsa dan negara, tanpa harus merasa terganggu keimanan dan keyakinan masing-masing pemeluk agama," ucapnya.