Suara.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengklarifikasi pidato Prabowo soal 'Tampang Boyolali', yang dianggap mengejek warga kabupaten di Jawa Tengah tersebut.
Juru Bicara BPN Prabowo – Sandiaga, Ferry Juliantono, menegaskan, penyebutan ’tampang Boyolali’ dalam pidato Prabowo itu bukan untuk merendahkan martabat warga Boyolali.
Prabowo, kata dia, justru mengilustrasikan kesenjangan kesejahteraan di tengah masyarakat Indonesia.
"Prabowo menggunakan kata ’tampang Boyolali’ untuk menggambarkan ada masyarakat yang tidak bisa masuk ke tempat-tempat mewah,” kata Ferry dalam konferensi pers yang digelar di Prabowo-Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
Baca Juga: Hari ke-9 Evakuasi Lion Air, Basarnas Temukan 20 Kantong Jenazah
Prabowo sendiri, sambungnya, berpidato dalam acara peresmian posko pemenangan di daerah Kabupaten Boyolali. Para pendengar saat itu adalah perwakilan partai-partai koalisi pendukungnya.
"Saat menyebutkan hal itu, Prabowo tidak memakai nada tinggi alias marah. Massa juga tertawa. Sebab, massa mengerti Pak Prabowo mengajak berinteraksi,” jelasnya.
Karenanya, Ferry meminta kepada seluruh masyarakat, terutama warga Boyolali, untuk bisa memahami isi pidato Prabowo secara utuh.
"Harus bisa berpikir jernih, mana niat yang merendahkan dan mana pola interaktif, suasana canda tawa, tidak bermaksud merendahkan sama sekali," pungkasnya.
Baca Juga: Keuangan Pengelola Jalan Tol Bisa Kacau Jika Tarifnya Gratis