Kabasarnas Mewek karena Terenyuh Lihat Penantian Keluarga

Selasa, 06 November 2018 | 16:42 WIB
Kabasarnas Mewek karena Terenyuh Lihat Penantian Keluarga
Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi terharu saat memberi keterangan kepada keluarga korban saat konferensi pers evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Crisis Center Hotel Ibis, Jakarta, Senin (5/11). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengaku sangat terenyuh hingga menitikan air mata ketika menggelar pertemuan dengan keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di crisis center Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018) kemarin. Syaugi pun mengaku turut merasakan kesedihan keluarga yang tetap menanti proses evakuasi korban Lion Air yang hingga kini masih dilakukan.

Meski bersedih, Syaugi mengaku tetap memberikan semangat dan pendekatan kepada para keluarga korban

"Jadi kita mendekatkan sama mereka (keluarga penumpang). Supaya mereka juga yakin ini ujian dari yang maha kuasa kita berusaha ya kan usaha itu sudah maksimal kita lakukan," tutur Syaugi di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11/2018).

Syaugi mengungkapkan, pertemuan dengan keluarga bisa menjadi semangat baru petugas gabungan untuk terus mencari korban lain yang belum ditemukan.

Baca Juga: Kunjungan Atiqah ke Polda untuk Memulihkan Kondisi Fisik Ratna

"Iya dong (jadi semangat) dengan ketemu gini kan. Kamu liat saja kemarin (di Hotel Ibis) dengan situasi begitu saya jadi haru hanyut begitu. Walau kamu sering lihat saya wong garang gitu kan kalau wawancara," imbuhnya.

Setelah digelar pertemuan, petugas Basarnas dan TNI Angkatan Laut kembali mengajak keluarga korban ke lokasi jatuhnya Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 500 orang dari kerabat dan keluarga korban ikut ke lokasi menggunakan KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin.

Kata dia, tujuan Basarnas dan TNI Angkatan Laut mengajak keluarga korban ke titik lokasi jatuhnya pesawat guna melakukan doa sekaligus melihat proses evakuasi yang tengah berlangsung. Diharapkan dengan begitu, pihak keluarga penumpang dapat lebih memahami situasi dan kondisi di lapangan.

"Mereka masih kerja di lokasi sana, saya tidak hentikan supaya keluarga korban juga tahu apa yang kita kerjakan. Tadinya ada pikiran mau dihentikan, enggak perlu saya pikir, dan supaya efektif," ungkapnya.

Baca Juga: Pulangkan Wakil Malaysia, Tontowi : Kalau Enggak Dimatikan...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI