Suara.com - Ade Supardi (30), warga Jalan Asem RT 14/09, Ciracas, Jakarta Timur tewas diduga karena peluru nyasar dari oknum polisi Polda Metro Jaya. Dari informasi, Ade terkena peluru di bagian wajahnya. Atas kejadian ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono memberikan klarifikasi.
Dari keterangan Argo, sebelum peristiwa itu terjadi, sempat terjadi cek-cok antara Ade dengan penembak yang merupakan oknum polisi Polda Metro Jaya. Selain itu, Ade juga merupakan teman dari oknum polisi tersebut.
"Bukan salah tembak, jadi memang itu sudah ada bibit-bibit permusuhan, itu teman sendiri ya. Teman pas sekolah SMA. Dia masih satu kampung," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (6/11/2018).
Argo menjelaskan jika cek-cek antar keduanya sempat terjadi tindakan saling mengancam. Dari situ, sebuah letusan senapan terjadi dan merobohkan Ade.
Baca Juga: Suap Anggota DPRD, Eks Kadisbun Jatim Dituntut 1,5 Tahun Penjara
"Tapi saling mengancam di sana akhirnya ada suatu letusan terjadi makanya ada 3 orang anggota yang membawa senpi sedang kita cek ke labfor, siapa nanti yang melakukan. Karena anggota ini terdesak, dan terjatuh dia melakukan tembakan ke atas," jelasnya.
Lebih jauh, Argo mengatakan jika pihaknya telah melakukan autopsi terhadap Ade. Sementara, untuk oknum yang berasal dari anggota kepolisian masih diperiksa.
"(Untuk tindak pidana) ya kita tunggu nanti," imbuh Argo.