Masuk ke Ruang Otopsi Potongan Jenazah Korban Lion Air JT 610

Selasa, 06 November 2018 | 12:10 WIB
Masuk ke Ruang Otopsi Potongan Jenazah Korban Lion Air JT 610
Petugas memindahkan dua kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 saat tiba di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (30/10). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Untuk kasus yang punya penyakit menular, kita harus pisahkan jadi nggak kontaminasi ruangan lain. Tapi untuk kasus ini sama semua," jelasnya.

Selain meja otopsi, tampak beberapa alat lainnya yang bisa ditemukan seperti cairan kimia, alat-alat kedokteran, lampu sorot yang biasa ditemukan di meja operasi, serta beberapa freezer atau pendingin untuk menyimpan organ tubuh.

Kemudian di pintu paling belakang ruangan tersebut, terdapat freezer yang digunakan untuk menyimpan jasad para korban dalam kantong jenazah yang dikirimkan tim pencarian korban dari Tanjung Priok.

"Suhu simpannya minus 14 derajat, bisa menyimpan kurang lebih 50 jenazah," sebut dia.

Titik Awal Pemeriksaan jenazah berujung identifikasi Jannatun Cintya Dewi (24) korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pertama, Rabu (31/10/2018) menjadi titik awal keberhasilan tim Niken.

Niken menyebutkan proses dari awal penerimaan kantong jenazah pertama pada Senin malam (29/10/2018) hingga proses identifikasi selesai dilakukan dan menemukan identitas Jannatun pada Kamis (1/11/2018).

"Jenazah diterima kemudian dicatat nomornya, kemudian dimasukkan ke freezer. Setelah di freezer, kita proses pemeriksaan," ujarnya.

Niken memaparkan saat menerima kantung jenazah, dia dan tim sudah bersiap menghadapi kendala waktu identifikasi oleh karena mendapat bagian tubuh saja. Satu bagian tubuh akan dihitung sebagai pemeriksaan satu individu.

"Kami menganggap satu bagian tubuh individu. Kita ambil semua DNA-nya per kantong, Jadi kita tidak bisa asal tebak bagian ini milik siapa hanya karena kulitnya sama," ujar dia.

Baca Juga: Di Atas KRI 592 Banjarmasin, Keluarga Korban Lion Air Berdoa

Pemeriksaan satu individu pada satu meja dikerjakan sebanyak lima orang yang terdiri dari pemimpin pemeriksaan, dokter gigi forensik, tim INAFIS pemeriksa sidik jari, peneliti DNA dan teknisi. Bagian tubuh jenazah dipilah-pilah antara properti dan bagian tubuh dengan kotorannya. Tiga faktor itu direkam datanya, selanjutnya dibersihkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI